Oleh: Maku
UTAMA, Bulir.id – Saya selalu sebal karena gerai restoran ini bikin macet di jam orang-orang pada pulang kerja. Anak-anak remaja berebut kesini. Juga para pengemudi makanan online.
Suatu pagi di hari libur, saya lewat di gerainya yang baru buka. Saya ingin menjajal makanannya. Seperti apakah kuliner kebangsaan Gen Z yang masih remaja ini?
Terus terang, makanannya melebihi ekspektasi saya. Saya selalu lahap. Saya pesan udang rambutan, siomay, lumpia udang, serta mie suit. Minum air mineral.
Kecuali mie, semua ada tiga biji dalam seporsi.
Rasanya? Lumayan enak. Mereka pakai udang beneran. Lumpianya enak. Rasa gurih udang sangat pas. Ini yang terenak menurut saya.
Mie-nya agak berminyak menurut saya. Entah mengapa mereka tidak pakai bawang putih goreng, kecap asin, dan minyak ayam untuk mencampur bakminya.
Dimsum udangnya disajikan dingin. Ini dosa besar menurut saya. Dimsum harus panas seperti udang rambutan dan lumpianya.
Yang cukup mengejutkan adalah harganya. Makanan ini seharga IDR 51,500 saja. Pantesan anak-anak remaja kelas menengah bawah sperti saya pada kesini.
Dan, oh, oh, oh, saya mau cerita. Ada anak remaja perempuan yang menurut perkiraan saya masih SMA. Ia berjilbab. Ia dan pacarnya sedang makan yang juga masi SMA, dalam perkiraan saya. Si cewek menyuapi si cowok. Saya duduk selisih semeja dari mereka dan berhadapan.
Setiap kali si cewek menyuapi si cowok, saya ikut mangap (menganga). Lama-lama mereka sadar kalau saya perhatiin.
Menjelang pergi, saya hampiri meja mereka dan bilang, “Saya bahagia melihat hubungan kalian romantis sekali.” Tentu saja mereka ternganga mendapat apresiasi tak terduga.
“Terima kasih, Om,” kata mereka hampir serempak.
“Jangan panggil saya om,” kata saya.
Panggil aja kaka atau bang.
Usia saya masi kepala dua yang juga masi mungkin alami sperti kalian. Hanya saja saya hampir kepala tiga.
Jujur saya senang melihat pasangan ini. Pacaran itu indah. Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa pacaran itu haram, biar saja. Nikmati saja apa yg ada. Sekalipun nanti kalian tidak akan jadi pasangan. Setidaknya kalian pernah menikmati keindahan itu. Yang tidak selalu terjadi dalam hidup.
Ya suda, jangan dengerin para tukang larang itu. Kalian bukan ternak!*