Jakarta, Bulir.ID – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, memberikan pemaparan tentang capaian rencana pembangunan infrastruktur untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia.
Johnny menyatakan, capaian pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK), salah satunya penyediaan Base Transceiver Station (BTS) yang saat ini telah beroperasi 1.682 BTS aktif.
Menkominfo menyatakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika akan membangun infrastruktur digital tahun 2022 berupa 3.704 BTS baru. Rencana ini telah ditetapkan untuk mendukung percepatan akses masyarakat terhadap jaringan telekomunikasi.
“Di tahun 2021 Kementerian Kominfo akan menyelesaikan pembangunan 4.200 BTS, saat ini sedang dalam proses konstruksi, dan dilanjutkan di tahun 2022 sebanyak 3.704 BTS baru,” kata Menkominfo dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR-RI, di Ruang Rapat Komisi I DPR-RI, Senayan, Jakarta, Senin (07/06/2021).
Menurut Menkominfo, penyelesaian pembangunan BTS hingga tahun 2024 nanti diharapkan total keseluruhan sebanyak 9.586 BTS telah terbangun dan beroperasi penuh.
“Selain BTS, Palapa Ring pada tahun 2021 memiliki total jaringan sepanjang 12.229 km,” ungkapnya.
Terkait dengan penyediaan akses internet, Menkominfo menjelaskan, penyediaan akses internet baru saat ini berjumlah 4.574 titik pada tahun 2021. Data tersebut melengkapi 11.817 titik akses internet yang telah tersedia sebelumnya.
“Di Tahun 2022 akan dilakukan penggelaran akses 22.000 titik secara masif dan terus meningkat tiap tahunnya hingga tersedia 78.391 titik akses internet pada akhir tahun 2024 nanti,” tandasnya.
Berkaitan dengan optimasi pemanfaatan Palapa Ring tahun 2022 juga akan dilakukan integrasi Palapa Ring Integrasi dengan usulan total jaringan sepanjang 12.083 km atau sekitar 40%.
Adapun masing-masing terdiri dari 8.203 km kabel darat dan kabel laut sepanjang 3.880 KM.
“Konstruksi dan pergelaran yang akan dilakukan dari tahun 2022 sampai dengan tahun 2023 meliputi nilai total capital expenditure sekitar Rp8,6 triliun dengan kebutuhan anggaran Rp3,5 triliun untuk tahun 2022 dan 5,1 triliun di tahun 2023,” jelas Menteri Johnny
Sedangkan untuk penyediaan kapasitas satelit, Menkominfo menyebutkan saat ini telah tersedia dan beroperasi satelit berkapasitas 21 gigabyte per second (Gbps).
“Di tahun 2021, Kominfo akan menambahkan kapasitas sebesar 9 Gbps, tahun 2022 dilakukan penambahan 7 Gbps. Dan sampai tahun 2024 nanti akan tersedia kapasitas satelit sekitar 117 gigabyte per second,” ujarnya.
Selanjutnya, program Pusat Monitoring Pos, Telekomunikasi dan Penyiaran. Menurut Menteri Johnny, pada tahun 2021 pengukuran quality of service layanan telekomunikasi akan menjangkau 514 kabupaten dan kota. Sedangkan di tahun 2022 akan dilakukan penambahan dashboard yang menyediakan data pos dan penyiaran.
“Sehingga di tahun 2024 diharapkan pusat monitoring pos, telekomunikasi dan penyiaran beroperasi maksimal,” jelasnya.
Menurut Menkominfo, Pemerintah menargetkan Analog Switch Off (ASO) dalam program digitalisasi penyiaran pada 2 November 2022 nanti. Salah satu yang disiapkan dengan mendorong digitalisasi penyiaran melalui penyediaan peralatan di 15 wilayah yang belum melakukan penyelenggaraan penyiaran multipleksing.
“Selain itu juga melakukan revitalisasi di 206 lokasi pemancar TVRI, dan memberikan set top box untuk beberapa rumah tangga yang membutuhkan,” paparnya.
Era Baru 5G di Indonesia
Menteri Johnny menyatakan, dalam rangka mendukung dan menyambut era baru yaitu teknologi 5G, Kementerian Kominfo melakukan farming dan refarming spektrum frekuensi radio.
“Seperti yang telah kita ketahui bulan ini, Indonesia telah memulai era baru, yaitu era 5G. Banyak sekali keunggulan dan kemudahan yang akan didapat dengan diimplementasikan teknologi ini,” ujarnya.
Menurut Menkominfo, spektrum frekuensi radio dapat dianalogikan sebagai oksigen dalam implementasi 5G. “Tahun ini upaya farming dan refarming spektrum frekuensi radio untuk mendorong percepatan pemerataan jaringan 5G dan 4G.
Lanjut Menteri Johnny menyatakan, pada tahun 2021, Kementerian Kominfo telah melakukan pembebasan frekuensi baru untuk mobile broadband sebanyak 90 Mhz. Sehingga total tambahan spektrum frekuensi mencapai 120 Mhz.
Pada tahun 2022, Kementerian Kominfo rencana menambah frekuensi mobile broadband sebanyak 1.000 Mhz, sehingga total farming dari refarming spektrum frekuensi mencapai 1.120 Mhz.
Sedangkan untuk tahun 2024 tambahan 190 Mhz, maka total farming dan refarming mencapai 1.310 Mhz.
“Tambahan spektrum frekuensi akan mempercepat pemerataan jaringan 5G di Indonesia,” ujarnya.
Untuk program Pusat Data Nasional, Menteri Johnny mengatakan akan dimulai pembangunan di lokasi pertama di Jabodetabek pada tahun 2021.
“Tahun 2022 direncanakan akan dilakukan penambahan satu lokasi baru, sehingga tahun 2024 akan beroperasi dua pusat data nasional yang mampu melayani 75% instansi kementerian, lembaga dan daerah,” imbuhnya.
Selama rapat kerja berlangsung, Menteri Johnny sampaikan 6 agenda utama, diantaranya Rencana Kerja Pemerintah tahun 2022, Program Kerja Prioritas Kementerian Kominfo TA 2022, Realisasi Anggaran Kementerian Kominfo TA 2017 s.d. 2022 dan Prognosis TA 2021, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor Kominfo, Pagu Indikatif Kementerian Kominfo TA 2022, dan Pagu Indikatif Kuasi Publik TA 2022.
Menteri Johnny didampingi seluruh jajaran pimpinan eselon I dan dihadiri pimpinan Komisi Penyiaran Indonesia, Komisi Informasi Pusat, dan Dewan Pers.*