Tabur, BULIR.ID – Mendengar istilah “metamorfosis”, pikiran kita tentu dingatkan tentang suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan diferensiasi sel yang secara radikal berbeda.
Namun, dalam tulisan ini, istilah tersebut kita pinjam untuk mengambarkan proses perkembangan dan perubahabahan yang terjadi di sebuah perusahan maskapai multinasional yang merancang, memproduksi, dan menjual pesawat terbang, pesawat rotor, roket, dan satelit. Perusahaan ini juga menyediakan jasa penyewaan dan dukungan produk.
Boeing dikenal dengan produsen pesawat dengan ukuran mesin yang besar atau disebut dengan multiengine. Namun ditahun 1967, boeing memperkenalkan jenis mesin pesawat komersial dengan ukuran yang lebih kecil yang disebut twinjet the 737. Dengan cepat tipe twinjet ini langsung diterima publik dengan julukan The Baby Boeing.
Sriwijaya Air SJ 182
Masih ingat dengan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak 9 Januari 2021 lalu? Kita semua pasti masih ingat dengan kejadian tersebut, bahkan memori yang meninggalkan trauma hebat tersebut masih sangat membekas di dalam ingatan kita masing-masing, terutama kepada mereka yang keluarganya menjadi korban pada peristiwa naas tersebut.
Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 tersebut hilang kontak saat sedang melakukan penerbangan dari bandara Soekarno Hatta menuju bandara Supadio Pontianak. Namun Naas, beberapa menit setelah take off, pesawat tersebut hilang radar dan akhirnya diketahui jatuh di sekitar perairan kepulauan Seribu.
Pada saat kejadian tersebut, pesawat sedang membawa 50 penumpang yang terdiri dari 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi, serta 12 orang kru. Jadi total penumpang yang menjadi korban pada insiden ini adalah 62 orang yang semuanya meninggal dunia. Tragis.
Salah satu hal yang dibicarakan terkait isnsiden pesawat tersebut selain mengenai korban, apa penyebab jatuhnya pesawat serta proses pencarian badan pesawat dan korban adalah mengenai tipe atau jenis pesawat yang digunakan Sriwijaya air SJ 182 tersebut.
The Baby Boeing
Boeing dikenal dengan produsen pesawat dengan ukuran mesin yang besar atau disebut dengan multiengine. Namun ditahun 1967, boeing memperkenalkan jenis mesin pesawat komersial dengan ukuran yang lebih kecil yang disebut twinjet the 737. Dengan cepat tipe twinjet ini langsung diterima publik dengan julukan The Baby Boeing.
Boeing 737 difinalisasi rancangannya pada tahun 1964 dan mulai diperkenalkan ke publik secara terbuka pada tahun 1967 dengan pemesan pertama adalah Luthfansa dengan memesan 21 pesawat Boeing 737-100.
Selain Luthfansa, masih ada 16 penerbangan lain yang sudah memesan pesawat tersebut turut hadir pada saat penerbangan perdana. Boeing 737 pun berevolusi beberapa kali dari Boeing 737-100 menjadi Boeing 737-200 dengan mengadopsi fitur dari dari Boeing 727.
Boeing 737 classic
Setelah sukses dengan generasi pertama The Baby Boeing, Boeing mengeluarkan prototype terbaru dengan tipe Being 737-300 dan Boeing 737-500. Tipe Boeing twinjet terbaru ini dikenal dengan sebutan Boeing 737 classic. Boeing 737-300 diperkenalkan pada tahun 1984 dengan US Airways sebagai penerbangan pertama yang menerima tipe ini.
Pada tahun 1987 Boeing pertama kali mengumumkan tipe Boeing 737-500. Varian ini menjadi tipe terkecil dari Boeing 737. Meskipun begitu ia dianggap sebagai tipe paling moderen dari tipe boeing classic 737. Southwest Airlines adalah penerbangan pertama yang pertama kali mengudarakan tipe 737-500.
Boing tipe 737 tidak berhenti pada varian 737-500 namun tetap berevolusi hingga boeing 737-900ER yang diproduksi pada sekitar pertengahan tahun 2005.
Boing 737-500
Mengutip boing.com, Pesawat Boeing 737-500 adalah pesawat terkecil dari varian 737 dengan panjang badan 31,01 Meter dan rentang sayap 28,88 Meter. Boeing 737-500 adalah pesawat penerbangan jarak pendek hingga menengah.
Namun demikian Boeing 737-500 menawarkan penerbangan jarak jauh dengan tambahan tangki bahan bakar serta peningkatan pada mesin. Kecepatan jelajah maksimum mencapai 912 kilometer per jam dengan jarak tempuh bisa mencapai 4.444 kilometer.
Sebagai varian paling kecil dari tipe 737, Boeing 737-500 memiliki dua versi kapasitas penumpang yaitu 122 kursi tanpa pembagian kelas penumpang, serta 110 kursi dimana dibagi menjadi 102 kursi untuk kelas ekonomi dan 8 kursi kelas bisnis.
Pesawat Boeing 373-500 masih banyak dipakai oleh beberapa penerbangan atau masih akftif terbang. Namun kebanyakan tipe pesawat ini dipakai oleh perusahaan penerbangan sebagai pesawat kargo.
Dikutip dari narasinewsroom, beberapa perusahaan penerbangan yang masih memakai pesawat ini adalah Blue Air, Bravo Airways, Sepheran Airlines, Star Peru, Trans Air Congo, Skyservis Business Aviation, Kaiser Airways, Aero Regional dan masih banyak lagi pernerbangan lain termasuk di Indonesia adalah SJ 182 yang digunakan Sriwijaya Air.
Pesawat Tipe Boeing 737-500 memang sudah tidak lagi diproduksi. Namun total produksi pesawat tipe ini adalah 387 buah. Produksi diberhentikan karena varian ini digantikan dengan tipe terbaru yaitu Boeing 737-600 NG (Next Generation).
Boing 737-500 as Sriwijaya Air SJ 182
Sriwijaya Air SJ 182 menggunakan tipe Boeing 737-500 dengan usia 26 Tahun. Namun dikutip dari narasinewsroom, menurut Ketua Komite Keselamatan Transportasi (KNKT) Bapak Suryanto Cahyono, usia pesawat tidak terlalu relevant. Yang terpenting adalah perawatan berkala sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Menurut Airflets.net, sebelum dioperasikan oleh Sriwijaya Air, pesawat tersebut lebih dahulu dioperasikan oleh dua perpusahaan berbeda. Maskapai pertama yang mengoperaskannya adalah Continental Airlines pada 31 Mei 1994 dengan nomor registrasi N27610.
Kemudian pesawat tersebut berpindah tangan dan dioperasikan oleh United Airlines pada tanggal 1 Oktober 2010 dengan nomor registrasi yang sama. “Pada 9 April 2012, Sriwijaya Air mengambil alih pengoperasian pesawat ini dengan nomor registrasi PK-CLC (MSN 27323),” demikian bunyi laporan flightradar24.
Namun naas, tanggal 9 Januari 2021 Boeing 737-500 dengan nomor penerbangan SJ 182 harus berehenti mengepakan sayapnya diusianya yang ke 26.*(YB)
