Tega, Anggota TNI Jadi Dalang Penembakan Terhadap Sang istri di Semarang

0

Bulir.id, Semarang – Naas memilukan terjadi di Jalan Cemara 3, Banyumanik, Semarang Jawa Tengah (Jateng) pada 18 Juli 2022 lalu. Seorang anggota TNI dengan pangkat Kopral Dua (Kopda), tega menembak sang Istri dengan menyuruh penembak bayaran.

Dia adalah Kopda Muslimin yang bertugas di Batalyon Artileri Pertahanan Udara atau biasa dikenal Yonarhanud 15/DBY, Semarang Jateng. Muslimin mengaku, hal itu terpaksa ia lakukan karena merasa selalu dikekang oleh sang Istri.

Hal itu terkuak ketika salah satu pelaku yang bernama Agus Santosa alias Gondrong berhasil diringkus dan dimintai keterangannya oleh pihak terkait. Muslimin bahkan disebut beberapa kali merencanakan pembunuhan terhadap sang Istri. Ia juga pernah merencanakan untuk meracun dan menyantet sang Istri.

Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi mengatakan, dalam kasus ini, pelaku berusaha melakukan penembakan dua kali. Tembakan pertama tidak mengenai sasaran, lantas dilakukanlah penembakan kedua yang menyebabkan korban mengalami luka berat di bagian perut. Pelaku melancarkan aksinya Persis ketika korban menjemput anaknya pulang sekolah.

“Dua orang (eksekutor) membuntuti korban saat korban menjemput anaknya, dilakukan eksekutor sebanyak dua kali tembakan. Tembakan pertama disinyalir tidak mematikan” kata Ahmad Luthfi.

Sesaat setelah kejadian, korban yang diketahui bernama Rina Wulandari langsung dilarikan ke Rumah Sakit untuk melakukan perawatan intensif. Beruntung, putrinya tidak terluka dan saat ini dalam pendampingan oleh berbagai pihak. Pendampingan dilakukan terhadap tiga anak korban dan juga istri Kopda Muslimin.

Berdasarkan informasi terbaru, kondisi kesehatan korban semakin membaik. Sementara itu, proses hukum terhadap pelaku masih dalam proses pendalaman.

Muslin DIkabarkan Meninggal Karena Minum Racun

Tak lama berselang, saat pihak Kepolisian mencari keberadaan Muslimin yang melarikan diri, terdengar kabar, Muslimin, suami korban meninggal dunia pada Kamis, (28/7/22). Kabar meninggalnya Muslimin dibenarkan oleh Kapolda Ahmad Luthfi.

“Yang jelas, yang bersangkutan meninggal dunia di Rumah orang tuanya”, kata Luthfi.

Kata Luthfi, Kodpa Muslimin ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 07.00 WIB pagi tadi. Tepatnya, sebelum pihak kepolisian datang ke kediaman orang tua Kopda M.

“Yang bersangkutan meninggal dunia sebelum polisi datang,” bebernya.

Luthfi menuturkan, setibanya Kopda Muslimin di kediaman orang tuanya, ia langsung meminta obat maag dan air manis untuk diminum. Setelahnya, ia muntah dan tertidur hingga ditemukan meninggal dunia. Dugaan sementara, Luthfi menyebut Kodpa Muslimin diduga minum racun sebelum akhirnya meninggal.