UTAMA, Bulir.id – Selama liburan, pemandangan Natal dan pohon Natal menghiasi sebagian besar rumah umat Katolik, tapi bagaimana dengan lingkaran Adven?
Lingkaran Adven secara tradisional terbuat dari cabang pohon cemara dan memiliki empat lilin. Keempat lilin melambangkan empat minggu Adven, tiga lilin berwarna ungu, dan satu lilin berwarna mawar.
Warna ungu melambangkan doa, penebusan dosa dan persiapan menyambut kedatangan Kristus. Secara historis, masa Adven dikenal sebagai “masa Prapaskah kecil”, itulah sebabnya warna ungu digunakan untuk pertobatan. Selama masa Prapaskah, kita mempersiapkan kebangkitan Kristus pada hari Paskah. Demikian pula, pada masa Adven, kita mempersiapkan diri menyambut kedatangan Kristus, baik pada Natal maupun pada Kedatangan Kedua.
Lilin mawar dinyalakan pada hari Minggu Adven Ketiga, yang dikenal sebagai Minggu Gaudete. Pada Misa hari Minggu ketiga, imam juga mengenakan jubah berwarna mawar. Minggu Gaudete adalah hari untuk bersukacita ketika umat beriman semakin dekat dengan kelahiran Yesus, dan ini menandai titik tengah Adven.
Penerangan lilin secara progresif melambangkan harapan dan harapan seputar kedatangan Tuhan kita ke dunia dan antisipasi kedatangan-Nya yang kedua kali untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Pada masa Adven, umat juga akan memperhatikan tema umum dalam bacaan Injil. Bacaannya berfokus pada persiapan atau “meluruskan jalan Tuhan,” penebusan dosa dan puasa. Semua hal ini mengingatkan kita akan pentingnya mempersiapkan hati kita bagi Tuhan dan memberikan ruang bagi kehadiran-Nya dalam hidup kita.
Lingkaran Adven berasal dari tradisi pagan Eropa yang terdiri dari menyalakan lilin selama musim dingin untuk meminta dewa matahari kembali dengan cahaya dan kehangatannya.
Para misionaris pertama memanfaatkan tradisi ini untuk menginjili orang-orang dan mengajari mereka bahwa mereka harus menggunakan karangan bunga lilin sebagai cara untuk mempersiapkan kelahiran Kristus, untuk merayakan kelahiran-Nya, dan untuk memohon agar Yesus menanamkan cahaya-Nya ke dalam jiwa mereka.
Lingkaran Adven adalah desain geometris yang tidak memiliki awal maupun akhir. Hal ini mengingatkan kita bahwa Tuhan juga tidak memiliki awal dan akhir, yang mencerminkan kesatuan dan kekekalan-Nya. Ini adalah tanda cinta abadi yang harus ditunjukkan umat beriman kepada Tuhan dan sesamanya, yang harus terus diperbarui dan tidak pernah berhenti.
Warna hijau pada karangan bunga melambangkan harapan dan kehidupan. Karangan bunga Adven mengingatkan kita bahwa Kristus hidup di antara kita dan bahwa kita harus memupuk kehidupan penuh rahmat, pertumbuhan rohani, dan harapan selama Adven.
Pemberkatan Lingkaran Adven dilakukan pada hari Minggu pertama Adven atau malam sebelumnya.
Ketika pemberkatan Lingkaran Adven dirayakan di rumah, sudah sepantasnya pemberkatan itu dilakukan oleh orang tua atau anggota keluarga lainnya.*