Puisi Astra Tandang: “Jalan Sunyi Pengembaraan”

"Tuhan bukan mantan pacar yang sering ingkar janji"

0

KITA adalah teks terbuka, dengan judul dan alur cerita yang tak selalu sama.

Karena itu, hidup adalah misteri yang dibikin masuk akal, puisi yang dibukukan, agar kita saling membaca, walau tak seluruhnya direngkuh dan dimengerti.

Kaka Romo Fridoardus Sariman, kami mengasihimu seperti rahim memeluk janin.

Ijin ya Mo, aku ingin memungut sedikit kenangan kita di Gurung dulu. Tempat segala sesuatunya dimulai. Sebentar saja. Tak lama.

Apakah masih segar di ingatan Romo? Kalau dulu ritual kita selepas pulang sekolah adalah ngurusin kambing-kambing milik Bapa Aven. Sampai ada kambing yang rela kehilangan nyawanya karena terlilit di semak-semak belukar?

Semoga kaka Romo, tidak lupa tentang kita yang tiada hari tanpa luput untuk pergi cari rumput dan kasih minum air sapi di sungai Wae Sati?

Atau pergi tanam dan siram kayu jati milik Bapak Aufridus?

Apakah masih ingat di benakmu Mo, saat kita diam-diam merayap mencuri kemiri milik sekolah SDK Gurung?

Apakah masih ingat kata Sukarno yang dirapal berulang-ulang oleh Bapa Aven Tandang setiap kali kita sarapan pagi? “Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Kalau pun jatuh ia akan jatuh di antara bintang-bintang.”

Atau doa-doa pagi dari mama Ika kalau kita terlambat bangun: “Frido, Astra! Tidur macam tidur kerbau, bangun macam bangun babi.” Memang Mama, siapa mo helpp…

Ternyata semua kata, doa-doa dan kisah-kisah itu menguatkan kita. Menguatkan langkahmu Mo. Ke tanah Asmat yang menawan ini.

Saya mengadu nasib ke Jogja hingga Jakrta. Sedangkanmu Mo ternyata terdampar di sungai Aswet. Sibuk menjala ikan.

Semoga ikannya makin banyak ya Romo. Besar-besar dan seger-seger. Jika ada ikan yang lompat keluar jala, tangkap Mo. Tangkap! Jangan biarkan ia pergi dan menghilang.

Prihal kehilangan bukan hal yang menyenangkan Mo. Sa ni awam su pling tau soal-soal begitu.

Kae Romo Frido. Kebanggan kami. Tuhan mencintamu selembut embun. Serupa kepulan ombak yang mengecup ikhlas kening pantai.
Padamu tertawan seluruh alam semesta Asmat.

Menjalah sebanyaknya. Jangan takut! Tenang saja. Hal yang dengan iman sudah kau doakan. Jangan kau ragukan. Tuhan bukan mantan pacar yang sering ingkar janji.

Agats, 19 Februari 2023/Astra Tandang pernah punya cita-cita jadi Pastor.

Puisi ini dibacakan pada momentum syukuran tabisan imam Rm. Fridoardus Sariman, Pr yang digelar keluarga Flobamora Kab. Asmat, Papua Selatan.