Kemenangan Bharada E di Tangan Pengacara Nyentrik Deolipa Yumara

0

Jakarta, Bulir.id – Ada satu adagium klasik dalam dunia advokat yang menarik untuk didiskusikan kembali belakangan ini, terutama pasca mencuatnya kasus penembakan terhadap Brigadir Yoshua Hutabarat. Adagium itu berbunyi, “Sebaik-baiknya Pengacara adalah yang mampu memulihkan citra baik kliennya”.

Usaha mencapai Citra baik yang dimaksud tidak bebas definisi, melainkan terbatas pada kelihaian dan strategi pengacara mempengaruhi kliennya untuk berlaku jujur dan transparan demi mengungkap sebuah peristiwa pidana. Itulah yang dilakukan advokat nyentrik Deolipa Yumara terhadap kiennya, Richard Eliezer alias Bharada E tersangka penembak Brigadir Yoshua Hutabarat.

Sejak pertama kali muncul ke Publik, Deolipa berhasil mengungkap titik terang misteri kematian Brigadir Yoshua yang mengerikan. Melalui kliennya Bharada E ia dapat merekam seluruh kronologi serta keterlibatan sejumlah aktor intelektual dibalik kematian Yoshua Hutabarat. Maka tak mengherankan kalau Menkopolhukam, Mahfud MD memuji dan mengapresia kinerja dan komunikasi yang dibangun Deolipa untuk mengungkap terang benderang peristiwa tragis ini.

“Saya mengapresiasi pengacara Bharada E. Rambutnya panjang kaya seniman, apa adanya, tapi ngomongnya bagus sehingga masyarakat mengerti, selamat Pak Deo”, kata Mahfud MD seperti dikutip Tempo, Selasa (9/8/22).

Di berbagai kesempatan, Deolipa memang menjaga betul kata-katanya. Ia irit bicara dan tahu betul apa yang harus diungkap ke publik dan mana yang harus dirahasiakan demi kepentingan pembuktian di Pengadilan. Gayanya yang khas membuat ia lebih santai tapi tidak kehilangan kualitas dan profesionalitas.

Deolipa adalah pengacara berkharisma yang tidak menonjolkan dirinya secara berlebihan. Ia tahu betul konsekuensi menjadi pengacara, lebih-lebih menjadi pengacara atau kuasa hukum terduga pelaku pembunuhan sadis. Kadang, ia mengalami intimidasi dan disudutkan, tetapi tekadnya bulat, hak hukum klien harus dibela sepanjang tujuannya baik, yakni membongkar tabir kejahatan.

Deolipa membuat Bhadara E memetik sebuah kemenangan kecil tapi sangat berharga. Bukan karena berhasil membuktikan tidak melakukan kejahatan tetapi karena mengakui kejahatan tersebut.

Alhasil, Bharada E yang semula seperti menyembunyikan sesuatu karena berada di bawah tekanan, kini bisa bercerita bebas dan lebih jujur.

Terlepas dari statusnya sebagai tersangka, Bharada E telah menjadi pusat perhatian. Ia menjadi aktor kunci untuk menjawab kegalauan serta duka keluarga korban dan seluruh masyarakat Indonesia atas naas tragis yang menimpa Brigadir Yoshua Hutabarat. Berangkat dari kesaksian Bharada E, tokoh-tokoh penting dibalik tertembaknya Brigadir Yoshua mulai terungkap, salah satunya lewat penetapan tersangka mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Deolipa bersama rekan-rekan advokatnya perlu terus didukung agar kebenaran ditegakkan dan profesi advokat benar-benar kredibel.

Untuk diketahui, Deolipa Yumara dkk adalah pengacara baru Bharada W yang ditunjuk untuk menggantikan Andreas Nahot Silitonga yang mengundurkan diri pada Sabtu (6/8/22) kemarin.

“Pada malam hari ini saya Deolipa Yumara dan bersama rekan pengacara Bapak Burhanudin, kami adalah pengacara baru dari Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau yang biasa dipanggil Bharada E selaku tersangka Tipid dengan sengaja merampas, menghilangankan nyawa orang lain, karena pembunuhan dalam Pasal 338 KUHP jo 55 dan 56 KUHP,” kata Deolipa kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Sabtu malam.

Deolipa menegaskan, dirinya ditunjuk menjadi pengacara Bharada E setelah Andreas Silitonga resmi mengajukan pengunduran diri ke Bhareskrim Polri.

“Karena sudah diatur kepentingan Pro Justicia dan penyidikan perkara ini supaya cepat berjalan, Bareskrim tentunya tidak mau ada yang cacat formil dalam melaksanakan penyidikan. Sehingga, kami ditunjuk secara langsung untuk bisa mendampingi Saudara Richard Eliezer Pudihang Lumiu sebagai kuasa hukum yang bersangkutan,” tuturnya.