
JAKARTA, Bulir.id – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengunjungi Gereja Katederal Jakarta untuk melayat mendiang Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang di Jakarta, Jumat, 4/4/25.
Nasaruddin Umar menyebut Indonesia kehilangan satu tokoh penting kemanusiaan. Mendiang Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang diketahui tutup usia pada usia ke-78 tahun.
“Pada malam ini kita semua merasa kehilangan seorang tokoh kemanusiaan, Mgr. Petrus Turang yang telah menjalani kehidupan perjuangannya selama 78 tahun,” kata Guru besar dari UIN Syarif Hidayatullah.
Nasaruddin Umar juga berharap umat beragama di Indonesia dapat belajar dan meneladani apa yang sudah diperjuangkan oleh Mgr. Petrus Turang semasa hidupnya.
“Semua amal kebajikan yang telah dirintis oleh beliau, kita bertanggungawab untuk melestarikannya,” ujar Nasaruddin Umar.
Tak hanya Menteri Agama Nasaruddin Umar yang melayat, Presiden Prabowo Subianto juga menyempatkan diri hadir melayat ke Gereja Katedral Jakarta pada 4 April 2025. Diketahui presiden memiliki hubungan kekerabatan dengan mendiang Mgr PetrusTurang dari garis keturunan ibunya Dora Marie Sigar.
“Saya datang melayat karena memang Mgr Turang memang saya kenal baik, sering ketemu dan juga ada hubungan keluarga juga. Jadi, ya, saya kira sebagai manusia kita memberi penghormatan kita. Saya ucapkan belasungkawa ke keluarganya semua,” kata Prabowo di Gereja Katedral Jakarta, 4 April 2025.
Presiden Prabowo tiba di Gereja Katedral Jakarta didampingi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya sekitar pukul 15.38 WIB. Ketua umum Partai Gerindra itu disambut langsung oleh Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo.
Pada kesempatan tersebut Kardinal Suharyo mengenang kebersamaannya dengan mediang Mgr Petrus Turang ketika belajar bersama di Roma, Italia. Ia mengatakan uskup emeritus belajar ilmu sosiologi dan pulang ke Tanah Air mengabdi untuk masyarakat.
“Beliau menjadi sekretaris eksekutif di Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Namanya Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi. Tugasnya adalah berkeliling di seluruh Indonesia untuk berusaha mencari jalan pemberdayaan masyarakat,” kata Suharyo di Gereja Katedral Jakarta.
Mendiang Petrus Turang diangkat menjadi Uskup Agung bersama Suharyo pada 1997. Selamat menjabat di KWI, Turang berkeliling untuk pemberdayaan masyarakat kecil.
“Maka semboyan waktu beliau menjadi uskup itu adalah seperti Yesus yang berkeliling sambil berbuat baik. Begitulah yang dikerjakan sampai akhir hidupnya,” tutupnya.*
