Di Latsar CPNS OIKN, Prof Nurliah Nurdin Tekankan Profesionalisme ASN di Era Digital

0

Jakarta, BULIR.ID – Profesionalisme Aparatur Sipil Negara menjadi kunci dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel, terlebih di Otorita Ibu Kota Nusantara yang sedang dibangun sebagai pusat pemerintahan modern.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta, Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA., yang diundang mengisi sesi ceramah daring pada Pelatihan Dasar CPNS OIKN yang diselenggarakan oleh Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Manajemen Kinerja Lembaga Administrasi Negara, Selasa (16/9).

Pada penjelasannya, Prof. Nurliah menekankan pentingnya transformasi digital bagi ASN, dimulai dari literasi teknologi, budaya inovasi, hingga penguatan etika dan integritas. Menurutnya, “ASN harus mampu menjadi digital leader dan agent of change, bukan sekadar pelaksana birokrasi. Profesionalisme ASN di IKN harus dirancang untuk menghadapi tantangan masa depan, dengan menempatkan kebutuhan masyarakat sebagai pusat pelayanan,” ujar Prof. Nurliah.

Ia juga menyoroti empat dimensi profesionalisme ASN berdasarkan Peraturan BKN No. 18 Tahun 2017, yaitu kualifikasi, kompetensi, kinerja, dan disiplin. Menurutnya, ASN yang profesional bukan hanya meningkatkan kualitas layanan publik, tetapi juga memperkuat good governance yang berdampak langsung pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Prof. Nurliah membandingkan praktik di negara maju seperti Singapura, Norwegia, dan Kanada yang sukses membangun birokrasi bersih, responsif, dan berbasis meritokrasi.

Selain itu, Prof. Nurliah juga menyampaikan ASN muda di OIKN perlu eksplor lebih banyak lagi melalui seminar nasional sehingga tidak hanya terpaku pada pelatihan yang disediakan instansi untuk memperkaya kualitas diri dalam mengembangkan birokrasi, dengan begitu ASN bisa mendapatkan pengalaman baru dari luar instansi untuk diterapkan di unit kerja masing-masing.

Sesi diskusi berjalan interaktif dengan beberapa peserta yang aktif bertanya, di antaranya Renaldi Manurung, Rio Andika, Ratu Alma Adiba, dan Razez Manggala. Pertanyaan mereka seputar tantangan ASN menghadapi digitalisasi, peran etika di tengah modernisasi, serta bagaimana menjaga profesionalisme di tengah transformasi birokrasi.

Penanya pertama menanyakan apakah tetap bisa menerapkan work-life-balanced pada pemerintahan OIKN di tengah-tengah usaha Indonesia menjadi anggota OECD? Yang kemudian dijawab langsung oleh Prof. Nurliah bahwa tentu hal itu bisa dilakukan dengan kajian dan data, tidak harus sendiri karena akan lebih mudah jika dikerjakan bersama-sama.

Pertanyaan kedua datang dari Rio Andika; bagaimana cara terbaik untuk mengenalkan sistem digital kepada masyarakat khususnya di IKN? Menjawab hal tersebut, Prof. Nurliah memberikan rekomendasi melalui sosialisasi langsung di sekolah agar siswa-siswi bisa menyampaikan ke orangtua, juga melalui platform sosial media yang bisa digunakan untuk membagikan aktivitas yang menyangkut sistem digital di IKN.

Kegiatan Latsar OIKN ini diikuti oleh 45 orang CPNS yang bertugas di Otorita IKN. Melalui pembekalan ini, diharapkan para CPNS mampu menjadi motor penggerak birokrasi baru yang profesional, adaptif, dan siap menghadapi tuntutan era digital di Ibu Kota Nusantara.

Menutup pertemuan di zoom meeting ini, Prof. Nurliah Nurdin mengungkapkan, “you cannot do anything bigger if you still have little capacity, artinya harus memiliki kualitas diri yang cukup terlebih dahulu agar bisa bertindak lebih besar.”