Liga Spanyol Layangkan Protes Resmi kepada UEFA Lantaran Klub Prancis Langgar Aturan Financial Fair Play

SPORT, Bulir.id – Liga Spanyol telah mengajukan protes resmi kepada badan sepak bola Eropa (UEFA) dengan tuduhan Paris Saint-Germain melanggar aturan financial fair play, pada Rabu 15/6/22.

Langkah hukum tersebut ditempuh LaLiga setelah Kylian Mbappe menolak tawaran hijrah ke Real Madrid dan memutuskan bertahan di klub juara Liga Prancis itu hingga 2025.

Liga mengatakan telah melaporkan PSG ke UEFA minggu ini. Hal serupa juga dilakukan pada bulan April lalu melayangkan protes kepada Manchester City yang juga dianggap tidak mematuhi peraturan fair play keuangan saat ini.

Liga Spanyol mengatakan pihaknya juga telah menyewa firma hukum di Prancis dan Swiss untuk mengambil tindakan hukum tambahan di hadapan badan-badan terkait di Prancis dan Uni Eropa sesegera mungkin.

“Kami menganggap bahwa praktik ini mengubah ekosistem dan keberlanjutan sepak bola, merugikan semua klub dan liga Eropa, dan hanya berfungsi untuk menggelembungkan pasar secara artifisial dengan uang yang tidak dihasilkan dari sepak bola itu sendiri,” kata perwakilan resmi LaLiga dalam sebuah pernyataan.

Setelah Mbappe menolak Madrid bulan lalu, liga Spanyol mengatakan kontrak baru berdurasi tiga tahun sang pemain dengan PSG adalah “skandal” dan merusak stabilitas ekonomi sepak bola Eropa.

” LaLiga memahami bahwa klub-klub ini dibiayai dengan tidak semestinya, baik melalui suntikan uang langsung atau melalui sponsor dan kontrak lain yang tidak sesuai dengan kondisi pasar atau tidak masuk akal secara ekonomi,” kata liga, pada Rabu lalu.

Namun, pernyataan itu tidak menyertakan bukti untuk mendukung klaim tersebut.

Liga Spanyol berpendapat bahwa secara finansial tidak akan layak bagi PSG untuk mencapai kesepakatan dengan Mbappe mengingat kerugian baru-baru ini sambil mempertahankan skuad mahal yang mencakup Lionel Messi dan Neymar.

Keluhan terhadap Man City diajukan pada bulan April dan liga mengatakan mungkin akan mengambil tindakan lebih lanjut terhadap klub saat data baru dikumpulkan.

PSG dimiliki oleh Qatar Sports Investments yang dikelola negara, sementara Man City berada di bawah kepemilikan Abu Dhabi.

Mengabaikan aturan financial fair play

Presiden liga Spanyol Javier Tebas sering menyerang klub-klub milik negara atas apa yang disebutnya mengabaikan aturan financial fair play. Dia men-tweet setelah tersiar kabar bahwa Mbappe tetap bersama PSG. Ia mengatakan bahwa itu adalah “PENGHINAAN untuk sepak bola.”

Liga Prancis kemudian menulis surat kepada Tebas yang mengkritik serangannya dan mengatakan bahwa serangan itu tidak berdasar.

Liga Spanyol mengatakan pihaknya juga mempertimbangkan tindakan hukum terhadap presiden PSG Nasser Al-Khelaifi karena “konflik kepentingan” atas perannya dengan UEFA dan entitas terkait sepak bola lainnya.

Ini bukan pertama kalinya Liga Spanyol mencoba membuat PSG dan Man City dihukum UEFA. LaLiga juga mengajukan keluhan terhadap mereka atas pelanggaran aturan financial fair play pada 2017 dan 2018.

UEFA memberi Man City sanksi dua tahun tidak bermain di Liga Champions pada tahun 2020 karena “pelanggaran serius” terhadap aturan FFP menyusul penyelidikan berdasarkan kebocoran yang diterbitkan oleh harian Jerman Der Spiegel. Namun, itu dibatalkan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga dalam keputusan yang dicap liga Spanyol sebagai “aneh.”

UEFA menutup penyelidikan FFP lainnya seperti PSG pada 2018 tanpa menjatuhkan sanksi apa pun. Pada tahun 2014, baik Man City dan PSG didenda 20 juta euro (saat itu sekitar $27 juta) dalam putaran pertama hukuman FFP.*

Related posts:

UEFA Berikan Sanksi Tegas kepada Klub Asal Rusia Akibat Invasi Rusia Terhadap Ukraina Mbappe Perpanjang Kontrak di PSG, Real Madrid Kecewa Berat dan Layangkan Protes PSG Berhasil Ditundukan Manchester City 1-2 Pada Leg Pertama Semifinal Liga Champions Ferran Torres Resmi Beseragam Barcelona Setelah Dilepas Manchester City dengan Nilai yang Fantastis