Makasar, BULIR.ID – Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta, Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA., menjadi penguji pada Ujian Akhir Disertasi bagi Mahasiswa Program Studi Doktor Universitas Hasanuddin atas nama (Promovendus) Iwan Asaad yang dilaksanakan pada hari Senin, 17 Februari 2025 di Ruang Aula Prof. Syukur Abdullah, lantai 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, pukul 2 siang waktu indonesia tengah.
Terdapat 7 orang penilai dalam proses ujian akhir disertasi tersebut, yakni Prof. Dr. Andi Alimuddin Unde, M.Si., yang merupakan Ketua/Promotor dalam sidang, Dr. Muliadi Mau, S.Sos., M.Si., sebagai Sekretaris/Ko-Promotor, Dr. H.M. Iqbal Sultan, M.Si., sebagai Anggota/Ko-Promotor, lalu ada Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA., selaku Penguji Eksternal, Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc., sebagai Anggota/Penilai, Prof. Dr. M. Akin Duli, MA., juga sebagai Anggota/Penilai, dan terakhir ada Dr. H. Muhammad Farid, M.Si., sebagai Anggota/Penilai dalam Ujian Akhir Disertasi.
Disertasi yang berjudul “Strategi Komunikasi dalam Pengembangan Desa Wisata Berbasis Smart Tourism di Sulawesi Selatan” ini dipaparkan oleh Iwan Asaad di hadapan para promotor dan penguji eksternal maupun internal. Promovendus adalah seorang ASN dengan pengalaman yang mumpuni di berbagai linear, pernah menjabat sebagai Kadis Kominfo Kota Parepare, Kepala Bappeda Kota Parepare, Sekretaris Daerah Kota Parepare, juga pernah ditugaskan menjadi Plh. Walikota Parepare di tahun 2018.
Di dalam disertasinya, Iwan Asaad mengemukakan hasil penelitiannya melibatkan 83 informan dari berbagai kalangan yang terlibat dalam pengembangan desa wisata di Sulawesi Selatan. Beberapa desa yang dijadikan lokus penelitian adalah Desa Wisata Tompo Bulu, Pangkep, dimana desa ini menjadi bagian dari kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dengan atraksi utama yaitu wisata edukasi pertanian, pengamatan satwa liar, dan pertunjukan seni budaya.
Selanjutnya adalah Desa Wisata Balla Barakkaka ri Galesong (BBrG), Takalar, desa berbasis budaya dan sejarah dengan konsep Appaka Sulapa, yang menarik di desa ini adalah rumah adat, tarian tradisional, seni ukir lontara, dan wisata kuliner lokal. Penggunaan teknologi dalam promosi wisata, termasuk QR Code untuk akses informasi sejarah.
Desa ini mendapat pengakuan nasional sebagai Desa Pancasila dan pusat kegiatan budaya. Terakhir ada Desa Wisata Kambo yang terletak di Palopo. Terdapat destinasi agrowisata yang terkenal dengan kebun cengkeh, durian, dan peternakan lebah. Memiliki camping ground, jalur trekking sepeda gunung, dan festival budaya. Strategi komunikasi dalam pengembangan desa wisata berbasis smart tourism menggunakan model dengan konsep Smart Local Culture Integration (SLCI).
Menyimpulkan bab penelitiannya, Iwan Asaad menuliskan bahwa smart tourism meningkatkan daya saing desa wisata melalui strategi komunikasi yang efektif, penggunaan media digital sangat berpengaruh dalam menarik wisatawan dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan sektor swasta sangat penting dalam pengembangan desa wisata berbasis smart tourism. Terakhir diperlukan evaluasi berkala dan peningkatan infrastruktur digital untuk meningkatkan pengalaman wisata yang lebih baik dan berkelanjutan.
Menurut Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta, disertasi yang disampaikan menarik, inovatif, berkualitas dan bermanfaat untuk diterapkan di berbagai daerah dengan potensi pengembangan sektor pariwisata.
“Hari ini saya berkesempatan menjadi tim penguji dari Iwan Asaad, disertasi yang disampaikan penuh analisis untuk menyusun strategi yang relevan. Dengan memanfaatkan budaya lokal untuk menjadi daya tarik unik di Provinsi Sulawesi Selatan,” tutur Prof. Nurliah Nurdin.
Guru Besar IPDN yang juga menjabat sebagai Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta ini menyampaikan apresiasi serta memberikan selamat atas gelar doktor yang diraih oleh promovendus hari ini. Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA., merupakan alumni FISIP Jurusan Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin, sehingga kembali ke kampus merah unhas adalah silaturahmi akademik untuk membangun potensi kolaborasi.
Rangkaian ujian tersebut berlangsung dengan lancar dan diakhiri dengan yudisium yang menandakan penghujung kegiatan. “Tadi pada saat kami menguji Saudara Iwan, dia mampu mempertahankan gagasan dalam disertasinya dan hasilnya memuaskan. Selamat untuk Iwan Asaad.” ungkap Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA.*
