Alasan Partai Nasdem Nonaktifkan Zulfan Lindan Dari Kepengurusan DPD

0
Sumber foto: CNBC

Jakarta, BULIR.ID – Partai Nasdem mengungkapkan alasan penonaktifan Zulfan Lindan dari kepengurusan DPP. Menurut Wakil Ketua Umum partai nasdem, Ahmad Ali penonaktifan Zulfan disebabkan karena yang bersangkutan seringkali menyampaikan pernyataan publi yang tidak sesuai dengan semangat dan jati diri partai Nadesm.

Puncaknya adalah ketika Zulfan  menyebut Anies Baswedan sebagai antithesis dari presiden Joko Widodo. “Ya kan memang terakhir itu (Anies antithesis Jokowi). Jadi beberapa kali pernyataan-pernyataan kemudian itu kita merapatkan itu”, kata Ali di Jakarta, Kamis (13/10/22).

Zulfan Lindan sendiri merespon santai keputusan itu dan merasa tidak diberhentikan. Ia mengatakan, surat keputusan mengenai pemberhentian dirinya salah alamat karena yang bersangkutan sudah tidak menjadi pengurus DPP semenjak menjabat sebagai wakil komisiaris PT Jasa Marga (Tbk).

“Pertama, surat itu salah alamat karena saya sudah sejak dua tahun lalu bukan lagi sebagai pengurus DPP Nasdem karena diangkat sebagai wakil komisiaris Jasa Marga”, kata Zulfan.

Namun sekalipun begitu, Zulfan mengatakan ia memiliki hak untuk berbicara. Ia juga mengaku tidak pernah tidak pernah mengatasnamakan diri sebagai pengurus DPP Nasdem saat berbicara di media massa atau media sosial.

“Kedua saya tetap punya hak bicara sebagai warga negara yang merdeka. Selain itu pun selama ini saya tidak pernah atas nama pengurus Bagi saya kebebasan adalah hak asasi manusia,” tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Palloh  menyatakan bahwa Partai NasDem telah memberikan peringatan terhadap Zulfan yang telah berulang kali menyampaikan pernyataan yang tidak produktif serta jauh dari semangat dan jati diri Partai NasDem di media massa dalam beberapa waktu terakhir.

Dia menerangkan, peringatan keras itu berupa penonaktifan Zulfan dari kepengurusan DPP Partai NasDem serta melarang Zulfan memberikan pernyataan di media massa dan dan media sosial atas nama fungsionaris Partai NasDem.