Berkat Bakat Melukis, Yoris Dapat Beasiswa dari SMPN Nuba Arat Maumere

0

Tabur, BULIR.ID – John Suryadi Dareng atau Yoris, salah satu murid kelas IX-A SMPN Nuba Arat Maumere, mendapatkan apresiasi dari kepala sekolah dengan dibebaskan dari biaya sumbangan pembangunan selama satu tahun. Hal tersebut dikarenakan Yoris memiliki bakat melukis yang luar biasa.

Dikonnfirmasi media Bulir.id pada Minggu (5/12/21), Kepalasa Sekolah (Kepsek) Bergita Tati de Rozari, S.Pd membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan pembebasan biaya sumbangan pembangunan tersebut sebagai bentuk apresiasi sekolah terhadap talenta dan potensi anak didik.

“Pada dasarnya sekolah sagat mendukung bakat dan minat siswa yang berbakat dalam bidang apa saja, salah satunya siswa Yoris, sebagai pelukis pemula. Sekolah melalui dana BOS, memfasilitasi media lukis agar dia dapat menuangkan karyanya. Sebagai bentuk apresiasi sekolah kami memberi beasiswa seperti yang disampaikn di atas,” katanya.

Kepada media ini, anak ke-2 dari 4 bersaudara tersebut menuturkan ia mulai melukis sejak duduk di kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Hal ini dibenarkan oleh ayahnya, bapak Pedor.

Pedor menceritakan Yoris tidak hanya pandai menggambar tetapi juga merupakan bintang kelas dan sering mendapat peringkat kelas. Pada semester lalu, ia mendapat peringkat 3 dari 31 siswa.

“Anak ini memang sudah terlihat bakat seninya sejak masih kecil. Sebagai bentuk dukungan, saya dan ibunya sering membelikan pensil warna dan buku gambar agar ia bisa coret-coret,” terang Pedor.

Sementara dari cerita Yoris, ia mulai serius bergulat dengan seni lukis sejak kelas VII SMP dengan mulai mepelajari secara otodidak.

Menurut pengakuannya, ia memanfaatkan Youtube sebagi sumber belajar. Ia mempelajari bagaimana melukis dan bagaimana mencampur cat dengan baik dan benar.

Ia kemudian menjadi lebih percaya diri untuk melukis saat ia berjumpa dengan Riko, seorang seniman asal Maumere saat mengikuti festival lukis yang diselenggarakan untuk memeriahkan hari Raya Paskah setahun lalu.

Selanjutnya, ia mendapat motivasi dan bimbingan dari Riko soal bagaimana melukis yang benar dan baik. Ia pun mengundang Riko untuk datang ke rumahnya di Desa Watuliwung. Namun sayang perjumpaan mereka rupanya singkat sehingga tidak terjadi bimbingan yang intensif.

Sejatinya pun, pihak sekolah tidak mengetahui Yoris sebagai pelukis cilik. Lukisannya mulai diketahui oleh pihak sekolah berkat salah satu staf SMP Nuba Arat, Yoseph Angelo.

Angelo mengetahui lukisan Yoris dari media sosial yang diunggah di akun miliknya. Sejak saat itu, pihak sekolah sangat antusias memberikan suport kepada Yoris.

“Saya sempat lihat ternyata bagus, lalu saya bilang, bawa saja ke sekolah dan akhirnya ia pun membawa lukisannya dan kami pajang di ruangan kelas sekolah,” ungkap Angelo.

Yoris sebenarnya akan mengikuti festival lukis di Maumere pada 27 November 2021 lalu. Namun karena alasan tertentu, festival lomba lukis tersebut dibatalkan dan akan dilaksanakan pada tahun 2022 mendatang.

Sebagai tambahan informasi, SMPN Nuba Arat berdiri sejak tahun 2016. Sekarang SMP ini baru berusia 5 tahun dengan memiliki 400 siswa.

Berdasarkan penuturan Kepala Sekolah, selain Yoris, masih ada siswa lainnya yang juga memiliki bakat dalam bidang seni lukis.*(Tim)