Fenomena Keracunan Massal Siswa, Ketum TEGAS: Generasi Penerus Bangsa Jangan Jadi Korban Politik Feodal

0
Ketua Umum TEGAS, Dr. MM. Ardy Mbalembout, SH., MH., CLA., MCIArb (Foto: Ist)

Jakarta, BULIR.ID – Organisasi sosial kemasyarakatan Taruna Emas Generasi Bangsa (TEGAS) menyoroti maraknya kasus keracunan massal yang dialami siswa di berbagai daerah dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ketua Umum TEGAS, Dr. MM. Ardy Mbalembout, SH., MH., CLA., MCIArb., menilai persoalan itu mencerminkan lemahnya pelaksanaan program di lapangan. Padahal menurutnya, program ini sangat mulia dilihat dari level kebijakan.

“Program MBG ini sebenarnya mulia kalau dijalankan secara tepat dan terencana. Persoalannya, di tingkat kebijakan masih benar, tetapi pada proses produksi dan distribusi banyak penyelewengan. Bahkan dijadikan sarana bagi-bagi proyek,” kata Ardy dalam keterangan tertulis, Selasa (30/9).

Ardy menyebut ada indikasi praktik pembagian titik-titik proyek antara pejabat eksekutif dan legislatif, baik di pusat maupun daerah. Menurutnya, hal itu justru merusak tujuan mulia program yang seharusnya meningkatkan gizi generasi penerus bangsa.

“Kalau memang semangatnya untuk membantu masyarakat, sangat sederhana. Pemerintah bisa langsung transfer dana ke para ibu yang anaknya sekolah. Dengan begitu, anggaran dipastikan tepat sasaran tanpa penyunatan akibat birokrasi yang berjenjang,” ujarnya.

Lebih jauh, Ardy menegaskan TEGAS lahir sebagai organisasi independen dan mandiri dari semangat keprihatinan melihat praktik feodalisme baru yang dipelihara para elite di semua tingkatan. Ia membandingkan kondisi saat ini dengan masa Orde Baru yang identik dengan pusat korupsi di lingkaran istana.

“Sekarang malah banyak raja-raja kecil di semua lini. Kawan-kawan aktivis yang dulu berjuang bersama-sama justru lupa diri dan ikut menjadi bagian dari kaum feodal itu. Ini mengerikan,” tegasnya.

TEGAS menilai kasus keracunan siswa akibat program MBG harus menjadi alarm bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi total, terutama dalam mekanisme produksi, distribusi, dan pengawasan.

Ardy menegaskan, generasi muda sebagai penerus bangsa tidak boleh menjadi korban dari program yang justru dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas gizi mereka.

Taruna Emas Generasi Bangsa (TEGAS) adalah organisasi sosial kemasyarakatan yang berfokus pada pembangunan karakter, pendidikan, dan kepedulian sosial untuk menciptakan generasi bangsa yang berkualitas dan tangguh dalam menghadapi tantangan zaman.

TEGAS memiliki visi untuk menciptakan generasi muda Indonesia yang unggul, berintegritas, dan berdaya saing global melalui pendekatan edukatif, kepemudaan, dan kegiatan sosial. Selain bergerak di bidang sosial, TEGAS juga aktif dalam mencari solusi inovatif terhadap masalah lingkungan, terutama pengelolaan sampah.*