Jakarta, BULIR.ID – Sekolah Seni Yonif bekerja sama dengan GKJ Gandaria dan Yonif 201 Jaya Yudha menggelar festival seni di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Minggu, 9 Februari 2025. Acara ini menjadi bagian dari upaya melestarikan budaya Betawi dan Nusantara.
Kepala Sekolah Seni Yonif, Marulina Dewi, menegaskan pentingnya peran Jakarta sebagai kota global dalam menjaga keberagaman budaya lokal.
“Jakarta punya satu visi, salah satunya penguatan budaya Betawi dan Nusantara. Ini juga sudah menjadi bagian dari RPJMD kita,” ujar Dewi yang juga menjabat Kepala Biro Kerja Sama Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Menurut Dewi, upaya pelestarian budaya harus didukung dengan akses yang luas bagi masyarakat untuk belajar seni.
“Kalau kita tidak peduli, anak-anak akan kesulitan belajar karena sekolah tari itu mahal. Karena itu, kami bekerja sama dengan Yonif 201 Jaya Yudha yang menyediakan aula setiap Sabtu agar anak-anak bisa belajar gratis,” jelasnya.
Sekolah Seni Yonif telah berjalan sejak 2018 dan kini memasuki tahun ke-7. Dewi menyebutkan bahwa sekolah ini tidak hanya mendidik, tetapi juga mencetak penari profesional.
“Saat ini ada 70 anak yang belajar di sini. Setiap tahun jumlahnya berubah karena ada yang lulus atau bekerja, tetapi regenerasi tetap berjalan. Beberapa alumni sudah berkiprah di Bali dan ikut dalam acara besar seperti pembukaan ASEAN,” tambahnya.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Muhammad Nurdin, Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Pusat. Ia menilai, festival seni yang diinisiasi sekolah Seni Yonif menjadi bukti nyata adanya komitmen dalam mendukung penguatan budaya.
“Ini kegiatan yang luar biasa. Apalagi Jakarta nanti tidak lagi menjadi ibu kota, tapi menjadi Daerah Khusus Jakarta. Seni dan budaya akan menjadi potensi utama yang harus diperkuat,” katanya.
Nurdin berharap kegiatan semacam ini bisa menjadi acara rutin di Hotel Borobudur. “Kalau bisa, festival ini masuk kalender event, sehingga nantinya dapat melibatkan lebih banyak pihak, termasuk sanggar-sanggar seni lainnya di Jakarta,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Faisal, perwakilan Hotel Borobudur. Ia menyampaikan bahwa pihaknya senang bisa menjadi bagian dari upaya melestarikan budaya Nusantara.
“Tarian seni kebudayaan harus dibangkitkan lagi, terutama di Jakarta. Terima kasih kepada Pemprov Jakarta Pusat dan Ibu Dewi yang sudah meramaikan acara ini. Semoga kerja sama ini terus berlanjut,” ungkapnya.
Marulina Dewi juga berharap festival seni yang diinisiasi pihkanya menjadi momentum penting dalam memperkuat identitas budaya Jakarta.
Kata dia, selain memberikan ruang bagi generasi muda untuk belajar seni tanpa hambatan biaya, acara ini juga menjadi ajang untuk menunjukkan bahwa seni dan budaya masih menjadi bagian penting dari wajah Jakarta di masa depan.*
