Jakarta, BULIR.ID – Dalam mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045, pembangunan yang merata di seluruh wilayah menjadi salah satu aspek yang terus didorong Pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Sejumlah kebijakan strategis yang menjadi dasar dalam pembangunan ekonomi berbasis pengembangan wilayah telah dirampungkan dan mencatatkan capaian yang signifikan, khususnya terkait transformasi infrastruktur.
Sebagai bagian dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengemban penugasan terkait koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, pelaksanaan serta pengendalian kebijakan Kementerian/Lembaga mengenai isu pengembangan wilayah dan tata ruang. Guna menyampaikan perkembangan dan capaian kebijakan terkait isu tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Wahyu Utomo dengan didampingi jajaran Asisten Deputi melaksanakan Media Briefing Progres Proyek Strategis Nasional (PSN), Kebijakan Satu Peta, dan Reforma Agraria Tahun 2024 di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (7/02).
“Kami terus mendorong program Pemerintah terutama PSN dan juga One Map Policy atau Kebijakan Satu Peta. Kebijakan Satu Peta dan PSN ini adalah dua hal yang kita fokuskan karena kami yakin dampak dari Kebijakan Satu Peta dan PSN ini sangat signifikan untuk mempercepat pembangunan,” ungkap Deputi Wahyu.
Terkait dengan Kebijakan Satu Peta untuk tahun 2023 telah mampu mengukir capaian yakni penurunan tumpang tindih Peta Indikatif Tumpang Tindih Informasi Geospasial Tematik (PITTI) sebesar 9 % atau setara 29,5 juta hektar lahan dari 77,4 juta hektar lahan di 2019 menjadi 47,9 juta hektar lahan pada tahun 2023, dengan capaian 157 Informasi Geospasial Tematik (IGT) telah dikompilasi, dimana 133 IGT telah terintegrasi dan 141 IGT telah dapat dilakukan berbagi pakai data oleh para Kementerian terkait.
Selain itu, mengenai percepatan Reforma Agraria juga terdapat beberapa capaian program seperti Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang mencapai 261,4% dari target atau 10,19 juta dari target yang ditentukan yakni 3,9 juta, serta redistribusi tanah yang tercapai sebesar 358,2% atau 1,43 juta ha dari target 0,4 juta ha.
Dalam kesempatan tersebut, Deputi Wahyu juga menjelaskan terkait dengan PSN yang pada tahun 2023 telah diselesaikan sebanyak 37 PSN senilai Rp475,4 triliun, terdiri dari 7 bendungan, 3 pelabuhan, 5 jalan tol, 4 kawasan, 5 sektor perkerataapian, 3 bandara, 1 energi, 1 pendidikan, 1 teknologi, 5 pos lintas batas negara, dan 2 ketenagalistrikan. Dengan penambahan penyelesaian tersebut, maka secara keseluruhan total PSN yang telah diselesaikan sejak tahun 2016 hingga 2023 menjadi 190 PSN, dengan nilai investasi sebesar Rp1.515,4 triliun, dan diperkirakan telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 2,71 juta.
Lebih jauh, infrastruktur PSN juga telah memberikan berbagai manfaat, salah satunya yakni menjadi penunjang konektivitas. Dengan beroperasinya 24 pelabuhan baru dan peningkatan pelayanan 60 pelabuhan penyeberangan, PSN mampu menguatkan infrastruktur poros maritim. Selain itu, juga terdapat infrastruktur udara yang telah dioperasikan seperti 19 bandar udara baru, dan 6 lokasi fasilitas kargo udara yang akan mempermudah arus logistik.
Lebih lanjut, PSN juga dinilai mampu meningkatkan efisiensi angkutan jalan dengan penambahan 2.864,4 km jalan tol baru dan 2.650 km jalan baru. Pada sektor ketahanan energi, PSN juga berkontribusi dalam peningkatan ketesediaan dan distribusi kelistrikan dengan menyediakan 20,6 GW pembangkit Listrik baru, dan menyambungkan jaringan transmisi sepanjang 1.172 km. Infrastruktur PSN juga mampu meningkatkan potensi produksi gas bumi sebesar 23,3 MTPA atau 3,3 BCFD.
Terkait dengan aspek kedaulatan pangan dan mitigasi bencana, penyelesaian kontruksi 42 bendungan PSN telah menambah persediaan air baku sebesar 27,78 m3/dtk, dan memberikan suplai kepada irigasi seluas 283,752 ha. Pembangunan bendungan tersebut juga dapat mereduksi banjir hingga sebesar 710.905 m3/dtk dan memberi potensi pengembangan tenaga listrik sebesar 149 MW.
Pada sisi hilirisasi industri dan investasi, PSN mampu mendukung akselerasi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Industri Strategis dengan mendorong pengembangan 20 KEK dengan realisasi investasi sebesar Rp117 triliun, serta penambahan 8 Kawasan Industri Strategis yang telah beroperasi dengan realisasi investasi senilai Rp299,7 triliun dan kontribusi penyerapan tenaga kerja sebanyak 149.282 orang.
“Mengacu kepada Studi Dampak Makro-Ekonomi atas Proyek Strategis Nasional, yang dilakukan penelitian bersama dengan KIAT dan Bappenas, perlu waktu 5 sampai dengan 7 tahun untuk PSN dapat memberikan multiplier effect sehingga dapat dirasakan manfaatnya sepenuhnya,” pungkas Deputi Wahyu.
Dengan berbagai dampak signifikan tersebut, pembangunan PSN akan terus didorong untuk tahun 2024 dengan target penyelesaian sebanyak 41 PSN. Adapun untuk 31 proyek diperkirakan dapat diselesaikan hingga Oktober 2024, dan sisanya 10 PSN akan diselesaikan periode Oktober hingga Desember 2024. Ke depannya, diharapkan bahwa capaian kinerja yang positif tersebut dapat memberikan kontribusi yang optimal pada peningkatan perekonomian dan pengembangan wilayah. *