Siapakah Paus Leo XIV? Ini Profil Paus Pertama Asal Amerika Serikat

0

JAKARTA, Bulir.id – Kardinal Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus Leo XIV, ini menjadikannya sebagai paus pertama dari Amerika Serikat, pada hari Kamis, 9/5/2025.

Sambil tersenyum dan melambaikan tangan sambil mengenakan pakaian kepausan yang lebih tradisional daripada pendahulunya dan tampak menahan tangis, Leo XIV memberkati massa yang bersorak-sorai yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, sambil berseru dalam bahasa Italia yang penuh percaya diri: “Damai sejahtera bagi kamu sekalian!”

Seorang Agustinian dan ahli hukum kanon, Prevost menghabiskan lebih dari satu dekade melayani di Amerika Selatan sebelum dipanggil kembali ke AS untuk mengepalai Provinsi Agustinian Chicago dan kemudian terpilih sebagai prior jenderal ordo Agustinian, menjabat dalam peran tersebut selama belasan tahun.

Leo XIV kemudian kembali ke Amerika Selatan setelah Paus Fransiskus pada tahun 2014 mengangkatnya menjadi uskup di Chiclayo, Peru. Fransiskus kemudian memanggilnya ke Roma pada tahun 2023 untuk mengepalai Dikasteri untuk Para Uskup yang sangat berpengaruh.

Prevost lahir pada 14 September 1955 di Chicago. Ia merupakan keturunan Italia, Prancis, dan Spanyol. Ia belajar di seminari kecil Augustinian dan kemudian memperoleh gelar sarjana sains dalam bidang matematika dari Universitas Villanova di Pennsylvania.

Beliau resmi masuk Ordo St. Augustine pada tahun 1978 dan mengikrarkan kaul kekal pada tahun 1981. Beliau ditahbiskan menjadi imam pada bulan Juni 1982 setelah mempelajari teologi di Persatuan Teologi Katolik Chicago.

Setelah ditahbiskan, ia memperoleh gelar doktor hukum kanon dari Kolese Kepausan St. Thomas Aquinas di Roma (juga dikenal sebagai Angelicum) pada tahun 1987.

Prevost kembali ke Chicago untuk waktu yang singkat pada tahun 1987, melayani sebagai imam dan direktur misi untuk Provinsi Augustinian Chicago. Ia kemudian dikirim ke Peru, di mana ia melayani para Augustinian dalam berbagai kapasitas termasuk sebagai hakim gerejawi regional dan pengajar hukum kanon di seminari keuskupan untuk Trujillo, Peru, selama 10 tahun.

Setelah terpilih menjadi kepala Provinsi Augustinian Chicago, Prevost kembali ke AS pada tahun 1999. Ia terpilih sebagai kepala jenderal Augustinian pada tahun 2001 dan kemudian terpilih kembali pada tahun 2007, menjabat sebagai kepala ordo tersebut hingga tahun 2013.

Paus Fransiskus menunjuk Prevost sebagai administrator apostolik Chiclayo, Peru, pada tahun 2014, dan ia ditahbiskan sebagai uskup tituler Sufar pada tahun yang sama.

Saat melayani Gereja di Peru, Fransiskus mengangkat Prevost sebagai anggota Dikasteri untuk Klerus pada tahun 2019 dan kemudian menjadi anggota Dikasteri untuk Uskup pada tahun 2020. Pada tahun 2023, Fransiskus mengangkat Prevost sebagai prefek Dikasteri untuk Uskup. Dalam kapasitas itu, Prevost memainkan peran kunci dalam proses seleksi uskup diosesan di seluruh dunia dan dalam penyelidikan tuduhan terhadap uskup.

Pada tahun 2023, Prevost berbicara kepada Vatican News tentang apa yang ia anggap sebagai “potret seorang uskup.”

“Kita sering kali disibukkan dengan pengajaran doktrin, cara menjalankan iman kita, tetapi kita berisiko lupa bahwa tugas pertama kita adalah mengajarkan apa artinya mengenal Yesus Kristus dan menjadi saksi kedekatan kita dengan Tuhan,” ungkapnya.

“Hal ini yang terpenting: mengomunikasikan keindahan iman, keindahan dan sukacita mengenal Yesus,” imbuhnya. “Artinya, kita sendiri yang menjalaninya dan berbagi pengalaman ini.”*