Jakarta, BULIR.ID – Untuk mendorong peningkatan kerjasama perdagangan dan investasi dengan Persatuan Emirates Arab (PEA), Menko Airlangga memanfaatkan kunjungan kerja menjadi Panelis kehormatan di acara tahunan the World Governments Summit, dengan melakukan pertemuan dan menerima beberapa delegasi perusahaan multinasional asal PEA, salah satunya adalah Lulu Group International (LGI) di Dubai, Persatuan Emirat Arab pada Selasa (11/02).
Pada pertemuan tersebut, Yusuff Ali Musaliam Veettil Abdul Kader selaku Chairman & Managing Director LGI menyampaikan komitmen LGI untuk meningkatkan investasi di Indonesia. LGI merupakan perusahaan konglomerasi dengan entitas bisnis di berbagai belahan dunia. Didirikan pada tahun 2000, LGI saat ini telah menjadi salah satu kontributor utama ekonomi kawasan Teluk dengan turnover mencapai USD8 miliar. Saat ini bisnis LGI tersebar di seluruh dunia melalui jaringan anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang retail, manufaktur, perdagangan barang, hingga real estate.
Di Indonesia LGI hadir melalui anak perusahaannya Lulu Retail yang bergerak di bidang penyediaan berbagai macam barang termasuk barang-barang pokok. Saat ini terdapat 4 (empat) cabang Lulu Hypermarket di Indonesia yang berlokasi di Cakung, Tangerang, Sawangan dan Bekasi.
Yusuff menyampaikan minat LGI untuk memperluas investasinya di Indonesia dengan membangun sebuah Meat Processor Plant. Pabrik tersebut mencakup proses penyiapan bahan baku, pembentukan, penggorengan, pembekuan, dan pengemasan produk dengan rencana produk yang dihasilkan dan dipasarkan adalah sosis dan bakso.
“Kami menjamin produk yang dihasilkan nantinya akan memiliki sertifikasi halal, dan harga produk yang dijual akan lebih murah daripada produk dari negara lain,” ujar Yusuff.
Menko Airlangga menanggapi positif rencana perluasan investasi LGI membangun meat processor plant dan mendorong LGI untuk memperluas investasi dan jaringan ritelnya di kota-kota besar lainnya di Indonesia.
“Pemerintah menyambut baik rencana perluasan investasi LGI di Indonesia, terutama dalam pembangunan pabrik pengolahan daging (meat processor plant), dan LGI harus menjamin kehalalan dan kualitas produk yang dihasilkan,” ujar Menko Airlangga.
Saat ini Indonesia memiliki berbagai skema fasilitas dan insentif yang dapat dimaksimalkan oleh LGI sebagai sentra produksi dan realisasi investasi tersebut, salah satunya melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang menawarkan berbagai keuntungan dan insentif bagi investor, termasuk insentif dan kemudahan perpajakan, tenaga kerja kompetitif, infrastruktur yang terintegrasi, serta prosedur bea cukai yang lebih efisien.
Menko Airlangga mendorong LGI untuk menambah investasi di Indonesia sekaligus mempromosikan KEK yang sudah ada di Indonesia, salah satunya untuk dapat menjadi kawasan yang sesuai bagi pembangunan pabrik pengolahan daging dan pengolahan produk-produk makanan lainnya.
Menko Airlangga pada pertemuan tersebut didampingi oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Duta Besar Republik Indonesia untuk Persatuan Emirat Arab Husin Bagis, dan Konsul Jenderal Republik Indonesia di Dubai Denny Lesmana.*
