Imbau Masyarakat tak Perlu Khawatir, Begini Kondisi Ketersedian Pangan Jelang Ramadhan di Indonesia

0
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kemtan), Agung Hendriadi dan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman dalam Dialog Publik bertemakan 'Ketersediaan Pangan Jelang Ramadan dan Lebaran' yang diselenggarakan FMB9ID_IKP secara daring Senin (12/4).

Tabur, BULIR.ID – Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kemtan), Agung Hendriadi mengatakan stok pangan untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran dalam kondisi aman.

Hal itu dikatakan Agung Hendriadi dalam Dialog Publik bertemakan ‘Ketersediaan Pangan Jelang Ramadan dan Lebaran’ yang diselenggarakan FMB9ID_IKP secara daring Senin (12/4).

“Stok aman mulai dari beras, jagung, kedelai, bawang putih, bawang merah, cabai, daging, ayam, telur, minyak goreng dan gula pasir. Upaya penyediaan pangan ini sudah kita lakukan beberapa bulan sebelumnya, dan secara nasional semuanya dalam kondisi mencukupi, jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” kata Agung.

Namun Agung mengakui, untuk beberapa komoditas, stok tersebut masih dipenuhi dari impor lantaran produksi dalam negeri tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan. Antara lain bawang putih, daging sapi atau kerbau, kedelai, dan gula pasir.

Namun, Agung menegaskan bahwa kebijakan impor komoditas tersebut sudah disepakati dalam rapat koordinasi para menteri yang dilakukan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

“Dalam rapat itu diputuskan kapan barang itu akan masuk, sehingga berdasarkan kalkulasi kami ketersediaannya sampai dengan Mei 2021 mencukupi,” kata Agung.

Menjelang Ramadan, harga komoditas memang terpantau naik. Namun Agus memastikan kondisinya akan kembali normal selama bulan Ramadan, dan nantinya akan naik kembali menjelang Hari Raya.

“Dari catatan kami, memang ada beberapa komoditas yang dulu seperti cabai rawit dan cabai merah harganya cukup tinggi, sekarang sudah mulai menurun. Kemudian komoditas yang sekarang mengalami kenaikan antara lain daging ayam dan telur ayam. Tetapi nanti selama bulan Ramadan akan turun lagi,” kata Agung.

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman mengakui bahwa ada kenaikan beberapa harga bahan pangan, khususnya pangan olahan menjelang Ramadan ini. Namun baginya kenaikan itu masih relatif stabil.

“Kalau dari sisi harga, pangan olahan relatif stabil tidak ada gejolak naik karena kita memang sudah menyiapkan cukup lama bahan bakunya,” ucapnya.

Adhi menilai, permintaan produk pangan olahan sudah meningkat sejak Januari 2021 ini. Secara keseluruhan permintaan pangan itu, 34 persen dikontribusi oleh produk pangan olahan, dan 66 persen dari pangan kerja dan pangan rumah tangga.

“Industri makanan dan minuman mengalami peningkatan sejak Januari kemarin. Dan kami merasa sangat optimis Lebaran tahun ini lebih baik dar tahun lalu,” ucap Adhi.*