Jakarta, Bulir.ID – Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memilih Mitra Kerja Sama Operasional (KSO) Badan Layanan Umum Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi untuk melaksanakan Program Penyediaan Layanan Seluler Base Transceiver Station (BTS) 4G di wilayah 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan).
Adapun rincian kesembilan area dengan mitra KSO terpilih antara lain: Area 1 – Sumatera mitra terpilih (PT XL Axiata Tbk); Area 2 – Nusa Tenggara (PT Telekomunikasi Selular); Area 3 – Kalimantan (PT Telekomunikasi Selular); Area 4 Sulawesi (PT Telekomunikasi Selular); Area 5 Maluku (PT Telekomunikasi Selular).
Kemudian, Area 6 di wilayah Papua Barat (PT Telekomunikasi Selular); Area 7 Papua Tengah Barat (PT Telekomunikasi Selular); Area 8 Papua Tengah Utara (PT Telekomunikasi Selular), dan Area 9 wilayah Papua Timur Selatan dengan mitra terpilih PT Telekomunikasi Selular.
Menurut Menteri Johnny, proses pemilihan mitra KSO telah dilaksanakan dengan baik oleh BLU BAKTI Kementerian Kominfo. Pemenang pemilihan untuk masing-masing 9 area paket kerja ditetapkan berdasarkan rekam jejak pelayanan kepada masyarakat.
“Pemenang pemilihan mitra KSO BLU BAKTI Kominfo di setiap area paket kerja sama, ditentukan berdasarkan rekam jejak setiap peserta pemilihan dalam menyediakan layanan seluler kepada masyarakat Indonesia,” jelas Menkominfo dalam Konferensi Pers Pengumuman Pemenang Pemilihan Mitra Kerja Sama Program Penyediaan Layanan Seluler 4G di Wilayah 3T, dari Media Center Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (27/09/2021).
Pada kesempatan tersebut, Menkominfo menerangkan kemampuan peserta terpilih untuk menyediakan layanan seluler 4G yang berkelanjutan pada cakupan wilayah sekitar area paket kerja sama.
“Proses pemilihan mitra Kerja Sama Operasional BLU BAKTI Kominfo pada program penyediaan layanan seluler pada BTS 4G di Wilayah 3T, dilakukan selama sekitar 4 bulan,” jelas Menkominfo.
Selama empat bulan tersebut, pemilihan mitra KSO dilakukan dengan memperhatikan tiga karakteristik daerah 3T.
“Yang pertama adalah layanan seluler pada BTS 4G yang disediakan oleh BLU BAKTI Kominfo merupakan layanan perintis di wilayah 3T, yang selama ini belum mendapat atau belum tersedianya jangkauan layanan 4G. dan yang kedua, tingkat kepadatan penduduk di wilayah 3T yang rendah, serta ketiga adalah kondisi geografis yang sulit dijangkau dengan keterbatasan infrastruktur pendukung,” jelas Menteri Johnny.
Menurut Menkominfo,BLU BAKTI Kominfo memiliki tugas menggelar dan membangun infrastruktur TIK pasif agar bisa menghasilkan layanan sinyal.
Agar bisa diakses oleh masyarakat, memerlukan kerja sama dengan operator seluler untuk membangun dan menggabungkan penyediaan infrastruktur aktif.
“Dalam rangka kerjasama penyediaan infrastruktur pasif yaitu BAKTI Kominfo dan operator seluler sebagai penyedia layanan infrastruktur aktif, maka telah dibentuk kepanitiaan pemilihan seperti tadi disampaikan,” paparnya.
Menteri Johnny berharap melalui penetapan dua operator sebagai pemenang KSO tersebut dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan manfaat layanan seluler 4G.
“Semoga seluruh proses pembangunan infrastruktur BTS hingga penyediaan layanan seluler 4G dapat berjalan dengan lancar, agar layanan seluler 4G dapat bermanfaat untuk mendorong pengembangan ekonomi digital bagi saudara/i sebangsa kita di wilayah 3T, serta dukungan untuk kehidupan kemasyarakat dalam keseharian kehidupan mereka,” ungkapnya.
Dalam konferensi pers yang berlangsung virtual tersebut, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Ismail dan Direktur Utama BAKTI Kementerian Kominfo Anang Latif.*