Jakarta, BULIR.ID – Laksda TNI Dr. Bambang Irwanto, M.Tr (han)., CHRMP meluncurkan buku karyanya berjudul “Naval Diplomasi dan Diplomasi Maritim”. Buku ini mengupas secara mendalam peran vital TNI Angkatan Laut dalam menjaga stabilitas dan keamanan maritim Indonesia melalui diplomasi angkatan laut.
Terinspirasi oleh berbagai peristiwa global, seperti meningkatnya ancaman terhadap keamanan maritim pasca serangan teroris 9/11, buku ini menyoroti bagaimana angkatan laut Indonesia berperan tidak hanya sebagai instrumen pertahanan tetapi juga sebagai aktor kunci dalam politik luar negeri.
Pembahasan dalam buku ini mencakup berbagai aspek mulai dari landasan pemikiran teoritis hingga analisis tentang peran strategis angkatan laut dalam hubungan internasional.
Selain itu, buku yang diterbitkan CV Akasara Global Akademia ini juga membahas berbagai tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah maritimnya, serta bagaimana naval diplomacy dapat dimanfaatkan untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
Melalui pendekatan deskriptif analitis, buku ini memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya kolaborasi antar negara dalam menjaga keamanan maritim, serta peran signifikan angkatan laut dalam mewujudkan diplomasi yang efektif.
Buku setebal 61 halaman ini tidak hanya relevan bagi mereka yang bergerak di bidang militer dan diplomasi, tetapi juga bagi pembaca umum yang ingin memahami lebih jauh tentang dinamika keamanan maritim dan politik luar negeri Indonesia.
Menariknya, buku berukuran 15,5 x 23,5 cm dengan ketebalan 61 halaman ini meninggalkan beberapa catatan penting sebagai bahan pertimbangan para pengambil kebijakan antara lain adalah kepada pemerintah melalui Kemenko maritim, Kemenko Polhukam, Kemenlu, Mabes TNI serta Mabes TNI AL agar perlu bersinergi dalam merumuskan kebijakan tentang keamanan Maritim yang bersifat kompleks dan tidak bisa ditangani oleh single kementerian ataupun single state.
Sehingga dihasilkan suatu kebijakan yang interoperability dan sinergis dalam menangani keamanan maritim, yang akan berkorelasi dengan prestise Indonesia sebagai negara yang berdaulat termasuk di dalamnya adalah pembangunan postur TNI AL.
Pemerintah bisa menunjuk TNI AL sebagai leading sektor yang menangani keamanan maritim Indonesia mengingat peran universal yang diemban oleh angkatan laut yang telah diakui secara empiris dan legal dalam tataran global.
Pemerintah dhi Kemenlu, Kemenkumham, Kemenhan, Mabes TNI dan Mabes TNI AL diharapkan bisa berkordinasi menyiapkan ROE Nasional sebagai back up dalam implementasi Naval Diplomacy jika harus menggunakan use of force, sehingga bisa meminimalisir efek politik yang tidak diinginkan, yang berpotensi mengganggu confidence building measure.
Pemerintah melalui kementerian terkait perlu merumuskan kebijakan nasional dalam bentuk regulasi (peraturan pemerintah atau perpres) yang sinergis dalam menangani ancaman terhadap keamanan maritim sesuai prioritas ancaman, antara lain narkoba, perompakan, human smuggling, dengan meilbatkan instansi maritim yang mempunyai kemampuan deteksi pengawasan dan penindakan (TNI AL, Custom Polairud Imigrasi KPLP).
Hal ini diimplementasikan dalam tataran operasional dalam bentuk Joint Interagency Task Force (Satgas Maritim Gabungan Terpadu) yang didukung dengan political will yang kuat dalam bentuk unity of effort under one command seperti yang dilaksanakan di negara lain antara lain Amerika Serikat, Australia
Peran naval diplomacy dalam bentuk lain perlu dikembangkan dalam tataran global dengan melibatkan stake holder maritime yang lain seperti Para Gun Boat Diplomacy, Philantropie Diplomacy, Disaster Relief Diplomacy, Asean Cadet Sailing Diplomacy, Joint national and regional maritime interdiction.
Informasi Buku:
Judul : Naval Diplomasi & Diplomasi Maritim
Penulis : Laksda TNI Dr. Bambang Irwanto, M.Tr (han)., CHRMP
Editor : Dr. Ir. Sovian Aritonang, S.Si., M.Si.
Desain Cover dan Layout: Aksara Publications
ISBN : 978-623-8704-07-1
Ketebalan: xii+61 hlm, 15,5 x 23,5 cm
Penerbit: CV Aksara Global Akademia