Sosialisasi Epat Pilar MPR RI, Harvey Malaihollo: Anak Muda Papua Harus Cinta NKRI

Harvey Malaihollo melakukan sisoalisasi mengenai Empat Pilar MPR RI dengan terget anak-anak muda di Sorong, Papua Barat Daya.

0
Harvey Malaihollo
Harvey Malaihollo melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR RI

Bulir.id. Sorong – Harvey Malaihollo, melakukan kegiatan wajib MPR RI yaitu mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan atau Empat Pilar MPR RI kepada masyarakat di wilayah Papua.

Harvey Malaihollo, yang merupakan anggota DPR RI dari dapil Sorong, Papua Barat Daya menjadikan sosialisasi Empat Pilar MPR RI sebagai sebuah prioritas bagi masyarakat Papua terkhusus di wilayah Sorong dan sekitarnya.

Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan oleh Harvey Malaihollo bersama tim pada Jumat, 14 Juni 2024 lalu dengan anak-anak muda Sorong menjadi target untuk diberikan sosialisasi.

Bagi Harvey, anak-anak muda Papua kini harus menjadi prioritas untuk diberikan sosialisasi mengenai Empat Pilar Kebangsaan tersebut.

Menurut anggota DPR RI dari fraksi PDI-P ini, faktor utama krisis cinta NKRI yang sekarang menghantui anak-anak muda Papua disebabkan oleh kurangnya pemahaman mereka mengenai negara Indonesia itu sendiri.

“Anak-anak muda di Papua sekarang sedang dihantui oleh krisis cinta terhadap NKRI. Ini disebabkan oleh minimnya pengetahan mereka mengenai Negara Kesatuan Republik Indonesia.” Tegas Harvey.

Ia melanjutkan bahwa berbagi pengetahuan tentang bangsa dan negara kepada anak-anak muda adalah sebuah bentuk aksi heroik di zaman sekarang. Dimana seorang Pahlawan bukan lagi bersenjatakan bambu runcing dalam membela negara, tetapi harus bersenjata pengetahuan tentang kebangsaan yang wajib diwariskan kepada kaum muda penerus bangsa.

Bagi Harvey, salah satu cara untuk menjadi pahlawan di zaman sekarang adalah mau dan bersedia mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI yang terdiri dari pilar-pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam sambutannya, Harvey menyampaikan terima kasih dan menyatakan rasa bangga nya kepada warga Sorong terutama kepada anak-anak muda Sorong, yang masih punya hati untuk Indonesia dan bersedia untuk menghadiri acara sosialisasi tersebut.

“Saya terharu dan bangga melihat semangat dari warga Sorong dan sekitarnya, terharu anak-anak muda Sorong yang bersedia melepas kesibukan-kesibakan dan menyempatkan diri untuk hadir dalam sosialisasi sederhana ini,” ucap Harvey.

Baginya antusiasme dari masyarakat Papua tersebut sudah membuktikan bahwa sebagian besar warga masyarakat Papua masih setia dan cinta terhadap NKRI, terkhusus anak-anak muda Rufei, Sorong.

“Empat Pilar ini menjadi dasar bagi setiap warga Indonesia terutama anak-anak muda untuk makin cinta NKRI,” ungkapnya.

“Bagaimana kita bisa cinta terhadap sesuatu kalau kita belum kenal dan tahu dengan baik mengenai sesuatu tersebut? Makanya saya berharap dengan sosialisasi ini kita bisa makin mengenali negara kita sendiri, dengan begitu akan tumbuh benih-benih cinta untuk negara kita,” lanjut Harvey.

Untuk memahami dan mengerti serta menjaga Empat Pilar Kebangsaan tersebut, Harvey memaparkan beberapa pendekatan yang bisa dilakukan seperti pendekatan kultural dan hukum.

Pendekatan kultural adalah dengan terus memperkenalkan lebih mendalam tentang budaya dan kearifan lokal kepada seluruh masyarakat yang tinggal dan menetap di Papua.

Baginya hal ini sangat dibutuhkan agar pembangunan generasi muda di masa depan tetap mengedepankan norma, budaya serta adat istiadat bangsa Indonesia.

“Pembangunan yang tepat, harus memperhatikan potensi dan kekayaan budaya suatu daerah tanpa menghilangkan adat istiadat yang berlaku. Generasi muda saat ini adalah calon pemimpin bangsa, harus paham norma dan budaya leluhurnya. Sehingga di masa depan tidak hanya asal membangun infrasturktur, tetapi juga harus menyejahterakan masyarakat di Tanah Papua” ungkap Harvey.

Ia kemudian megaskan bahwa pendekatan hukum juga harus menjadi salah satu yang perlu diterapkan. Dimana segala tindakan kekerasan dalam bentuk apapun harus ditindak dengan tegas berdsasarkan hukum dan undang-undang.

“Norma hukum juga harus ditegakkan agar berfungsi secara efektif sehingga menimbulkan efek jera bagi pelaku kriminal dan sekaligus menjadi pelajaran bagi masyarakat lain, jelasnya.

Menurut harvey empat pendekatan tersebut menjadi jalan utama seorang warga negara untuk menjadi seorang warga negara Indonesia yang sempurna.

Diakhir sosialisasi tersebut Harvey kembali mengeaskan bahwa anak-anak muda harus mau belajar dan mengenali tentang Indonesia bukan hanya mengenai Empat Pilar Kebangsaan, tetapi juga segala aspek baik budaya, kekayaan-kekayaan, juga baik semua perbedaan-perbedaan yang membuat Indoesia kita kaya dan unik.

“Kalian anak muda adalah penerus bangsa ini. Jadi perkayalah diri kalian dengan pengetahuan-pengetahuan pengenai bangsa dan negara ini agar makin tumbuh rasa nasionalisme dan cinta terhadap negara,” ucap Harvey.*