SETELAH INI-25:
RUAS-RUAS BAMBU
ketika malam tiba, temaram bulan bersinar; menyilau daun-daun bambu dan dalam kalbu kulantunkan doa menyebut namamu; bagaikan mendendangkan madah daun-daun bambu; berbukit-bukit di pucuk-pucuknya dan tampak sangat syahdu; membangkitkan segera lamunan sejenak akan dirimu yang tiada di depan mata
setelah ini, ketika kabut penghalang menghalau-berdatangan; rindu yang sedang membara mulai menjarak; serumpun bambu yang tak pernah punah itu tetap memadahkan cinta yang untuk siapa tiada seorang pun yang tahu; mendaraskan mazmur nyanyian jiwa bagaikan ruas-ruas bambu dengan buluh perindu
tanpa terasa air mata menetes seakan mengikuti akar-akar bambu yang tetap menyetubuhi bumi; lalu menyembulkan mata air demi mata air; kehidupan baru bagi anak-anak yang lahir dari rahim bumi
yah, engkau dan aku abadi; madah daun-daun bambu akau kugaungkan selalu setelah ini.
SETELAH INI-26:
MELAYANG JATUH
setelah ini, aku tidak beriluisi
mengangan-angankanmu bukan utopi
lihatlah serumpun pohon bambu itu
bergelayut daun-daunnya melayang jatuh
akar-akarnya merajut tanah menyembulkan mata air
di tepi anak sungai
setelah ini, hatiku melayang-layang jatuh
tidak di sini-lah, engkau
tapi bukan hal dirisau
kepada desiran daun-daun kering bambu
bermadahlah bersamaku di tengah-tengah partitur semesta
dalam kebisuan sunyi
tentang cinta yang abadi
bila abadi, yah, mengapa harus ramai
tidak perlu, kataku dalam hati
kisah kita telah menjadi orkestra bisu
menjadi simfoni berdentang bersama desiran daun-daun bambu
*
SETELAH INI-27:
BERANI HIDUP
setelah ini, engkau adalah tiada di sini
engkau, adalah namamu, kujadikan mazmur ajaib
dengannya aku berani untuk hidup
oleh Sang Cinta, engkau dan aku diciptakan untuk hidup
bukan berani untuk bunuh diri
bukan berani untuk mati
setelah ini, tenaga ragawiku terkuras
biarlah airmata meleleh tak karuan
pro hidup sampai mati
ikhitarku tak mati suri
hingga bersamamu kembali dalam keabadiaan
dari dan ke sana lah semua makhluk berkembara
*
*) Gerard N Bibang adalah dosen sekaligus penyair kelahiran Manggarai, Flores NTT. Ia adalah penyair yang menahbiskan dirinya sebagai petani humaniora. Gerard saat ini berdomisili di Jakarta.