Heboh, Demo Myanmar Kembali Berdarah

0

Tabur. Bulir.id. Myanmar – Demo protes kudeta militer yang terjadi di Myanmar kembali memakan korban. Sedikitnya 114 korban meninggal dunia pada protes yang terjadi kemarin Sabtu (27/3). Jumlah ini menjadi jumlah terbanyak setelah kudeta militer bulan lalu.

Pembunuhan oleh junta militer terjadi di 44 kota besar dan kecil di seluruh negeri menjadi hari protes paling berdarah menurut berita independen Myanmar now.

Yang menjadi korban bukan hanya orang dewasa namun termasuk juga anak-anak. Di antara mereka yang tewas dilaporkan adalah seorang gadis berusia 13 tahun. Anak itu ditembak di rumahnya setelah angkatan bersenjata junta melepaskan tembakan di daerah pemukiman Meikhtila, di wilayah Mandalay. Terhitung sudah 20 anak dibawah umur tewas oleh junta militer.

Sebelumnya pada Jumat (26/3), dilansir dari Kompas.com, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, pemimpin junta, mengatakan selama parade di ibu kota Naypyidaw, bahwa militer akan melindungi rakyat dan berjuang untuk demokrasi. Parade tersebut untuk memepringati hari angkatan bersenjata Myanmar.

Karena itu rakyat dilarang turin ke jalan untuk protes pada saat parade militer tersebut.

Melalui Televisi pemerintah melontarkan ancaman pada Jumat (26/3/2021), bahwa pengunjuk rasa berisiko ditembak “di kepala dan punggung” oleh militer.

Namun ancaman tersebut tak dihurauhkan , para demonstran yang menentang kudeta 1 Februari tetap muncul di jalan-jalan Yangon, Mandalay, dan kota-kota lain.

Akibatnya hari ulang tahun militer tersebut menjadi hari dengan korban protes terbanyak.