Sport, Bulir.id – Timnas Italia berhasil lolos ke final Euro 2020 usai menyingkirkan Spanyol lewat babak adu penalti dengan skor 1-1 (4-2) dalam partai semifinal yang digelar di Wembley, London, Rabu (7/7/2021) dini hari WIB.
Anak asuhan Roberto Mancini memimpin lebih dulu berkat gol Federico Chiesa pada menit ke-60. Spanyol kemudian berhasil menyamakan kedudukan lewat aksi Alvaro Morata 20 menit berselang.
Kedua tim pun tidak mampu menciptakan gol sepanjang 2 x 15 menit masa extra time. Kemudian pertandingan pun harus ditentukan lewat adu tendangan penalti.
Berdasarkan statistik, Spanyol lebih mendominasi, 70 persen penguasaan bola dengan 16 percobaan (5 on target) dibandingkan dengan Italia yang mempunyai 30 persen penguasaan bola dengan 7 percobaan (4 on target).
Jalannya Pertandingan
Duel seru berlangsung sejak awal babak pertama. Italia mendapat peluang pertama ketika tendangan Nicolo Barella yang masih membentur tiang gawang. Barella sendiri ternyata sudah berdiri dalam posisi offside.
Spanyol melaui Dani Olmo pun sempat memiliki peluang emas untuk membuka keunggulan timnya. Sayang, tembakannya masih bisa dihalau Gianluigi Donnarumma.
Gli Azzurri hampir saja meciptakan keunggulan melalui aksi Emerson namun usahanya membentur mistar gawang. Skor imbang tanpa gol pun menjadi hasil sementara saat laga memasuki jeda turun minum.
Spanyol kembali melancarkan serangan dan memegang kendali setelah kedua tim kembali dari kamar ganti. Pada menit ke-52 Busquets mendapatkan peluang emas untuk membuka keunggulan, namun tembakannya masih melambung tipis di atas gawang Donnarumma.
Italia akhirnya sukses memecah kebuntuan lewat aksi brilian Chiesa setelah berhasil memanfaatkan bola liar di tepi kotak penalti. Bintang Juventus itu melakukan satu dua sentuhan sebelum melepas tembakan melengkung yang tak bisa dijangkau Unai Simon.
Federico Chiesa tampak seolah-olah dia telah mengirim Italia – yang tidak terkalahkan dalam 33 pertandingan – ke final dalam waktu normal dengan penyelesaian yang menakjubkan untuk menutup serangan balik cepat mereka.
Tetapi Morata turun dari bangku cadangan untuk menyamakan kedudukan dengan 10 menit tersisa setelah umpan satu-dua dengan Dani Olmo.
Mendapat bola di lini tengah, Morata melakukan akselerasi dan kerja sama satu-dua dengan Olmo. Morata pun sukses menaklukkan Donnarumma untuk membuat skor menjadi sama kuat 1-1. Skor imbang 1-1 pun memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak extra time.
Extra Time
Perseteruan kedua tim kembali berjalan cukup alot di babak extra time. Donnarumma melakukan dua penyelamatan apik untuk menggagalkan peluang Spanyol melaju ke babak final.
Pada menit ke-110 Domenico Berardi sempat mencetak gol, namun gol tersebut dianulir wasit sebab penyerang sayap Sassuolo itu sudah lebih dulu berdiri dalam posisi offside.
Selama babak extra time tidak ada gol tambahan sehingga harus ditentukan lewat adu tendangan penalti.
Penendang pertama kedua tim tersebut sama-sama menuai kegagalan. Setelah serangkaian sukses, Morata menjadi pesakitan ketika eksekusinya bisa dimentahkan Donnarumma.
Jorginho yang bertindak sebagai algojo terakhir Italia sukses menjalankan tugasnya dengan sempurna. Italia pun menjadi pemenang dengan skor 4-2.
Kegagalan penalti penyerang Juventus dalam adu penalti terbukti mahal karena Spanyol kalah di semifinal untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.
Anak asuhan Roberto Mancini bisa dibilang sebagai tim terbaik di turnamen – dan telah memenangkan 13 pertandingan sebelumnya – dan layak mendapat tempat di final.
Gaya permainan Italia telah berubah seiring berjalannya turnamen, dengan Azzurri kembali ke cara bertahan lama mereka, dan itu membawa mereka ke final.
Mereka mencetak gol bebas dan mengesankan di babak penyisihan grup – sementara juga solid di belakang – mencatatkan 11 kemenangan berturut-turut tanpa kebobolan.
Tapi mereka membutuhkan waktu tambahan untuk mengalahkan Austria di babak 16 besar dan kemudian berusaha keras untuk mengalahkan Belgia 2-1 terakhir kali.
Mancini mengambil alih tim yang bahkan gagal lolos ke Piala Dunia 2018 dan kini membawa mereka ke final besar berikutnya.
Anehnya, juara dunia empat kali itu hanya pernah memenangkan satu Kejuaraan Eropa – sepanjang tahun 1968. Mereka kalah di final tahun 2000 dan 2012 – tapi kali ini berharap bisa lebih baik lagi di Wembley.
Spanyol memiliki rekor pencetak gol terbanyak hingga saat ini dengan 13 gol. Padahal seharusnya lebih banyak lagi. Sepuluh dari gol itu datang dalam dua pertandingan dan sebaliknya mereka kesulitan di depan gawang. Slovakia adalah satu-satunya tim yang mereka kalahkan dalam 90 menit di Euro 2020.
Spanyol telah memenangkan semua lima penampilan semifinal sebelumnya di turnamen besar – termasuk keberhasilan mereka pada 2008, 2010 dan 2012 ketika mereka mendominasi sepak bola dunia – tetapi rekor 100% itu kini telah berakhir.*
Susunan Pemain:
Italia: Gianluigi Donnarumma; Giovanni Di Lorenzo, Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, Emerson (Rafael Toloi 74′); Nicolo Barella (Manuel Locatelli 85′), Jorginho, Marco Verratti (Matteo Pessina 74′); Federico Chiesa (Federico Bernardeschi107′), Ciro Immobile (Domenico Berardi 61′), Lorenzo Insigne (Andrea Belotti 85′).
Spanyol: Unai Simon; Cesar Azpilicueta (Marcos Llorente 85′), Eric Garcia (Pau Torres 109′), Aymeric Laporte, Jordi Alba; Koke (Rodri 70′), Sergio Busquets (Thiago Alcantara 106′), Pedri; Ferran Torres (Alvaro Morata 62′), Mikel Oyarzabal (Gerard Moreno 70′), Dani Olmo.