SETELAH INI-28:
KAYU YANG TERBAKAR
benar, engkau kekasihku
telah pergi tanpa arah kembali
abadi di sini, namamu
benar setelah ini, aku tidak pernah utuh
dalam cinta, kita berdua tapi tak tampak satu
bagaikan sisa-sisa kayu yang terbakar
hari-hariku setelah ini menjadi representasi orang-orang yang selalu hidup tertindas,
oleh kuasa-kuasa dari luar
representasi orang-orang yang TIDAK sebagai apa-apa
tiada-kah aku?
tidak, aku tetap bersamamu
dalam cara-berada yang berbeda
engkau dan aku bersemi dalam cinta
*
SETELAH INI-29:
BUKAN JONGOS
hanyut dalam arus perasaan
aku tersulap jadi mahluk sekedar
sekedar hidup untuk nanti kita berjumpa lagi
sekedar menghabisi sisa-sisa hidup karena mau apa lagi
setelah ini, cahaya mentari bersinar tanpa aku minta
cakrawala membentang tak terbatas
aku bukan jongos cinta yang sedikit-sedikit menyerah
yang tercampak ke dalam lamunan kosong dengan mulut melompong
cinta kita telah memberi arti
ada pun mati adalah hal yang sudah pasti
*
(gnb:jkt:’21)
SETELAH INI-30:
MATAHARI TENGGELAM
benar, setelah ini, cinta memang ada hanya tidak selalu seperti itu; ialah seperti yang dimaksudkan olehmu dan olehku; malam demi malam harus kuarungi; benar bahwa malam hanyalah rotasi alam dari dulu hingga kini; setelah ini, aku tak ingin menyalahkan matahari yang telah tenggelam; sejarah pertemuan kita bukan dendam;
narasi cinta kita bukan tanpa maksud; kau dan aku pun sudah tahu
wahai alam yang berputar!
cinta kami bukan asal-asalan
cinta kami adalah kisah nyata dua anak manusia
setelah ini, matahari sepertinya tak seterang dulu
badai gelombang seakan tiada henti berdebur
pertanyaan ini terus menerus terucap bisu di bibir
bagaimanakah keadaanmu, wahai kekasih
pertanyaan itu adalah rinduku; dalam narasi, cinta kita sudah dirajut; kau pun sudah tahu ini telah menjadi bukti; jelas dan tak terbantahkan dalam sanubari; tak ingin narasi ini terbang begitu jauh bersama debu; menyapu bersih segala kisah yang tertutur
*
(gnb:tmn aries:jkt:’21)
*) Gerard N Bibang adalah dosen sekaligus penyair kelahiran Manggarai, Flores NTT. Ia adalah penyair yang menahbiskan dirinya sebagai petani humaniora. Gerard saat ini berdomisili di Jakarta.