“Menepi ” (Sesirih Kapur Senja)
Oleh
Rantho Dannie
Aku menepi di katup bibirmu…
Sengaja sudahi hujan murka…
Yang riuh melibas dengar…
Di akhir ahad bulan lalu….
Aku sengaja mampir ke situ…
Mencuri lebih banyak diammu…
Untuk dibawa ke palung malam…
Sambil sesekali tersenyum…
Aku bertanya pada murka :
Mengapa harus seriuh itu..?
Lalu padamu aku bertanya :
Mengapa diammu seserius itu..?
Bukankah riuh akan jua usai…
Di hadapan diam seperti sepi..?
Bukankah dusta akan juga gemetar…
Di atas timbangan yang benar…?
Rantho Dannie merupakan alumnus di Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero. Kini ia sedang menebarkan benih kebijaksanaan (staf pengajar) di salah satu lembaga pendidikan di bumi Cendrawasih Merauke-Papua.
