Objek Wisata Oeluan Timor Tengah Utara Sebagai Destinasi Terbaik Di Pulau Timor

0

Bulir.id – Pariwisata merupakan sektor yang sangat kompleks karena pariwisata bersifat multidimensi, baik fisik, sosial budaya, ekonomi, dan politik. Selain itu kegiatan pariwisata sebagai kegiatan mata rantai yang melibatkan berbagai sektor dan lembaga yang terkait.

Berkembangnya sektor pariwisata di suatu daerah akan menarik sektor atau aspek-aspek lain untuk berkembang pula. Berhubung produk-produknya diperlukan untuk menunjang industri pariwisata, seperti sektor pertanian, peternakan, perkebunan, serta kerajinana tangan dan lain sebagainya.

Objek wisata Oeluan yang terletak di kecamatan Noemuti desa Bijeli temasuk objek wisata yang banyak dikunjungi oleh masyarakat  setempat dan juga dari luar TTU. Objek wisata Oeluan cukup mudah diakses karena tersedia angkutan umum seperti BUS, Mikrolet maupun ojek serta angkutan umum lainnya.

Terdapat banyak panorama indah dan masih sangat alamiah yang tersedia disana. Air pancuran serta pepohonan yang rindang dengan mata air yang jernih dan bersih merupakan kekahsan tersendiri dari Oeluan.

Menurut cerita para leluhur bahwa pada zaman dahulu kala ada seorang nenek tua yang bernama Luan. Pada lokasi tempat nenek luan tinggal itu ada sumber mata air yang tidak pernah kering meskipun pada musim kemarau panjang. Mata air tersebut juga dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga disebut Oeluan.

Dalam bahasa Timor, ‘Oe’ berarti air, maka Oeluan adalah air dari nenek Luan. Sampai saat ini air dari nenek Luan tidak pernah kering dan masih dirasakan oleh masyarakat TTU terkhusunya masyarakat setempat di kecamatan Noemuti (https://travelingyuk.com/wisata-alam-di-timor-tengah utara/143668).

Seiring perkembangan zaman maka objek wisata Oeluan ini kemudian dikelolah oleh pemerintah daerah dalam hal ini dinas pariwisata TTU. Pemerintah daerah membuat Oeluan sebagai objek wisata dengan mendiirikan kolam renang sebagai sarana rekreasi untuk masyarakat kabupaten TTU.

Objek wisata Oeluan sangat ramai ketika pada akhir pekan maupun pada waktu liburan. Banyak masyarakat yang berbondong-bendong kesana untuk rekreasi karena di Oeluan, yang menarik disana tidak hanya saja kolam renang yang menjadi prioritas orang rekreasi akan tetapi kolam renang Oeluan juga digunakan sebagai sarana olahraga untuk para aktivis olahraga, pendidik (guru) dalam melakukan praktek pembelajaran pendidikan jasmani olaharaga dan kesehatan (PJOK). Kolam renang Oeluan juga dimanfaatkan oleh anak-anak mudah untuk melakukan latihan renang bagi yang ingin bercita-cita sebagai abdi negagara (TNI, POLRI dan Sekolah Kedinasan).

Lebih dari itu ada panorama-panorama alam yang menarik seperti air terjun, pepohonan yang masih rindang serta gazebo-gazebo untuk tempat beristirahat bersama keluarga yang sudah disediakan oleh dinas pariwisata TTU.

Saat ditemui tim Bulir.id, kepala dinas pariwisata kabupaten TTU, Robby Nahas menjelaskan secara singkat mengenai perkembangan objek wisata Oleuan yang tengah mereka kembangkan.

“Objek wisata Oeluan akhir-akhir ini sudah semakin ramai dan banyak pengunjung yang datang pada akhir pekan atau ketika pada hari-hari libur. Berdasarkan data pengujung bahwa yang lebih banyak berkunjung adalah anak muda (pelajar dan mahasiswa) atau anak-anak milineal. Oleh karena itu fasilitas penunjang atau sarana prasarana olahraga seperti lapangan volly, lapangan futsal serta hiburan-hiburan lainya harus diadakan dan dirawat atau ditata dengan baik sehingga pengunjung bukan hanya saja datang untuk berenang, tetapi pengunjung juga menikmati hiburan-hiburan lain yang menjadi daya tarik pengunjung, ungkap Robby.

Lebih lanjut Robby menambahkan, “cabang olahraga yang paling buming untuk kalangan anak mudah sekarang yaitu olahraga futsal oleh karena itu kami dari pemerintah daerah dalam hal ini dinas pariwisata berupaya untuk menyediakan lapangan futsal karena ini akan menjadi daya tarik serta menambah pendapatan bagi daerah.”

Kekurangan yang ada pada objek wisata ini bahwa masyarakat setempat belum sadar akan potensi atau peluang berbisnis apa yang harus ditangkap untuk mendatangkan uang atau pendapatan dari para pengunjung.

Minimnya sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor yang paling utama mandegnya perkembanga. Peluang bisnis tersebut perlu dilirik oleh masyatakat setempat  untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Masyarakat setempat minimal harus meyediakan makanan-makan lokal serta kerajinan–kerajinan tangan yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Khususnya bagi masyarakat desa Bijeli mesti melihat ini sebagai potensi yang sangat besar untuk bisa mengembangkan ekonomi keluarganya.

Semoga kedepan objek-objek wisata di kabupaten Timor Tengah Utara bisa diperhatikan lebih intens oleh pemerintah daerah dan mesti bersinergi dengan lembaga-lemabaga formal maupun non formal yang bergerak di bidang pariwisata.

Pengembangan wisata di seluruh wilayah Timor Tengah Utara (TTU) mesti memperhatikan nilai-nilai etika atau tata krama (adat istiadat), serta tetap menjunjung tinggi prinsip keharmonisan antara manusia dan alam sehingga alam tetap terjag kelestariannya.*


*Kontributor: Rudobertus Talan