Pemerintah Sebut Stimulus Ekonomi Melaui Program PEN Capai Target Awal

0
Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu RI, Kunta Wibawa dan Research Director CORE Indonesia, Piter Abdullah (Foto: FMB9)

Tabur, BULIR.ID – Laporan 31 April 2021 menunjukkan, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah terealisasi sebesar Rp155,6 triliun atau sebesar 22,3% dari pagu Rp699,43 triliun. Penyerapan PEN ini dinilai mampu memperbaiki ekonomi yang melemah akibat pandemi.

Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu RI, Kunta Wibawa menyatakan bahwa indikator-indikator makro ekonomi menunjukkan bahwa sudah ada pemulihan ekonomi Indonesia.

“Indikator-indikator makro ekonomi menunjukkan bahwa sudah ada pemulihan, kita menyadari bahwa stimulus yang kita gelontorkan itu memang mengenai sasaran,” kata Kunta Wibawa dalam sebuah diskusi online yang digelar FMB9, Jum’at (7/5/210.

Dikatakannya, pemerintah tidak hanya menggelontorkan dana dukungan dari sisi permintaan masyarakat, tapi juga membuka keran permintaan termasuk mendukung pembiayaan bagi UMKM.

“Dari sisi pembiayaan UMKM, pemerintah memberikan stimulus subsidi bunga kredit. Dengan begitu, mereka bisa berusaha kembali, arus kasnya tidak terganggu, kita juga mendorong dari sisi permintaan supaya masyarakat belanja,” terang Kunta Wibawa.

Dengan target seperti itu menunjukkan bahwa stimulus program PEN sudah sesuai dan mencapai targetnya. Hal inilah yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju ke 0% dari posisi minus. Pemerintah berharap pada kuartal 2 2021 nanti, pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih baik.

“Memang, pekerjaan rumah kita nanti di kuartal 2, kita juga terus akan mendorong percepatan dari belanja dan belanja ini tidak hanya belanja PEN, tapi belanja dari Kementerian/Lembaga,” jelas Kunta Wibawa lebih lanjut.

Pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 diperkiraan oleh Kunta Wibawa akan meningkat sekitar 4,5%–5,3%. “Peningkatan 7% diperkirakan akan terjadi pada kuartal 2 2021. Kita melihat indikator-indikator yang menunjukkan bahwa pemulihan itu terjadi dan kita konsisten untuk terus mendukung pemulihan ekonomi,” jelas Kunta Wibawa.

“Pemulihan ekonomi juga harus didukung terutama dari sisi pengendalian Covid-19. Masyarakat diimbau untuk menjaga protokol kesehatan,” tambah Kunta Wibawa.

Pernyataan Kunta Wibawa ini didukung juga olehh Research Director CORE Indonesia, Piter Abdullah.

“Kalau kita bandingkan dengan tahun lalu, tahun ini pencapaian dalam hal penyerapan anggaran PEN jauh lebih baik. Memang Pemerintah sudah sejak awal pandemi, memang fokus sekali dengan realisasi-realisasi anggaran PEN,” ujarnya.

Piter juga mengatakan, Pemerintah berupaya meningkatkan konsumsi. Terlebih lagi, bukan hanya stimulus dalam bentuk bantuan sosial, ada juga stimulus pelonggaran PPnBM, stimulus PPN. Itu adalah upaya meningkatkan demand, mendorong kelompok masyarakat kelas menengah atas untuk berbelanja.

“Masyarakat kelas menengah atas sudah kembali berbelanja. Selama ini, mereka simpan di perbankan,” jelas Piter.*

Vaksin Sinopharm Tiba di RI, Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong Segera Dimulai

Jakarta, INDONEWS.ID – Kedatangan vaksin Sinopharm sebanyak satu juta dosis ke Indonesia akhir April 2021 lalu, jadi penanda pelaksanaan program vaksinasi Gotong Royong akan segera dimulai. Satu juta dosis vaksin tersebut memang diperuntukkan bagi program vaksinasi Gotong Royong yang berbeda dengan program vaksinasi pemerintah.

Jubir Menteri BUMN & Koordinator Komunikasi Publik KPCPEN, Arya Sinulingga mengatakan bahwa pada 17 Mei 2021 nanti setelah Idulfitri, akan dilaksanakan vaksinasi Gotong Royong.

“Prinsip dasarnya adalah supaya terjadi percepatan herd immunity,” kata Arya Sinulingga dalam diskusi online yang digelar Forum Merdeka Barat, Jum’at (7/5/21).

Ia menjelaskan, pemerintah sendiri sudah menjalankan program vaksinasi gratis bagi semua masyarakat sejak Januari 2021 lalu. Kendati begitu kalangan pengusaha di bawah Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) berupaya membantu pemerintah.

“Caranya adalah para pengusaha ini ingin memvaksinasi karyawan atau buruhnya. Inilah kontribusi mereka untuk pemerintah dan untuk negara. Dana, pembeliannya, dan proses vaksinasinya ditanggung oleh teman-teman swasta yang terdaftar oleh Kadin,” terang Arya Sinulingga lebih lanjut.

Pemerintah telah mematangkan peraturan agar vaksinasi Gotong Royong ini nantinya tidak boleh dibebankan kepada karyawan atau buruh. Langkah ini menghindari terjadinya komersialisasi vaksin Covid-19. Pengadaan vaksin untuk program Gotong Royong ini pun dilakukan oleh pemerintah atau BUMN. Namun dalam pelaksanaan vaksinasinya itu nanti, akan menggandeng pihak swasta.

Wakil Ketua Umum Kadin, Shinta Widjaja Kamdani menyampaikan semenjak Februari-Maret 2021, sudah hampir 17.832 perusahaan yang mendaftar ke Kadin.

“Jumlah pesertanya hampir mencapai 8,6 juta. Sekali lagi, niatan Kadin ini, untuk bisa membantu pemerintah, mencapai herd immunity,” bebernya.

Shinta dan Kadin masih menunggu keputusan Kementerian Kesehatan (Kemkes) untuk penentuan harga per dosis vaksin Covid-19 ini nanti. Pada tahapannya nanti, pelaksanaannya juga akan dilakukan secara bertahap.

“Karena jumlah yang datang ini juga bertahap dan awalnya terbatas, kita tidak mungkin bisa sekaligus semua. Jadi, memang perusahaan yang mendaftar ini juga harus bersabar, ya, untuk mendapatkan gilirannya nanti,” ujar Shinta.

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Bio Farma Bambang Heriyanto menambahkan bahwa Bio Farma ditunjuk sebagai penanggung jawab dalam pengadaan vaksin Gotong Royong ini nanti.

“Untuk vaksin Sinopharm, anak usaha Bio Farma, Kimia Farma, akan menjalankan pengadaan hingga distribusinya ke fasilitas kesehatan swasta maupun milik holding Bio Farma,” ungkanya.

Bambang Heriyanto juga menekankan apa yang dilakukan pemimpin perusahaan tersebut pada prinsipnya sama dan sejalan dengan pemerintah.

“Hanya beda dalam pembiayaannya saja. Kalau kita menunggu program pemerintah, berarti kita harus menunggu giliran. Kalau nanti vaksinasi Gotong Royong, tetap juga gratis diberikan, tapi nanti ditanggung oleh perusahaan,” tutupnya.*