Siluet, BULIR.ID – Innaa lillaHi wa inna ilaiHi raaji`un. Kabar duka datang dari keluarga besar organisasi Badan Kerjasama Sosial Usaha Pembinaan Warga Tama (BERSAMA).
Pasalnya Hj. Nursyah Kartakusuma binti Bustamam, pendiri organisasi yang aktif dalam memerangi narkoba dan membantu para pecandu agar pulih dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (22/3/22) pagi menjelang siang.
Kabar duka ini dikonfirmasi langsung oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) BERSAMA, Drs. Asri Hadi, MA. Dewan Redaksi Bulir.id ini juga meneruskan kabar duka yang disampaikan pihak keluarga kepada redaksi.
“Telah berpulang ke Rachmatullah hari ini, Selasa, 22 Maret 2022, pukul 09.20 WIB Ibu Hj. Nursyah Kartakusuma binti Bustamam. Ibunda tercinta dari sahabat kita Ranti Kartakusuma,” demikian pesan WhatsApp yang diterima redaksi, Selasa (22/3/22).
Jenazah disemayamkan di rumah duka di jalan Tampaksiring No. 23, Cipete Selatan, Jakarta Selatan untuk selanjutnya akan dimakamkan di pemakaman Karet Bivak setelah sholat ASHAR.
“Kami mohon doa dan keilkhlasan Bapak/Ibu Sdr untuk mendoakan Rahimahullah, agar diampuni dosa2nya, diterima amal ibadahnya, dilapangkan alam kuburnya, dan mendapat tempat tertinggi disisi Allah SWT. Serta mendoakan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kekuatan, kesabaran dan keikhlasan menerima ketetapan Allah ini. Aamiin aamiin aamiin yaa Rabbal`aalamiin
Kami yang berduka, Keluarga Besar Almarhum Let Jen (Purn) H MMR Kartakusuma dan Hj Nursyah Kartakusuma,” lanjut pesan tersebut.
Asri Hadi, yang juga merupakan Pemimpin Redaksi Media Indonews.id menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya sosok yang terkenal aktif memerangi masalah narkoba di Indonesia ini.
“Mewakili jajaran redaksi dan organisasi BERSAMA, saya mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas berpulangnya sosok teladan, Ibu Hj. Nursyah Kartakusuma,” kata Asri Hadi.
Sosok Hj. Nursyah Kartakusuma
Hj. Nursyah Kartakusuma merupakan istri veteran Letnan Jenderal (Letjen) Purnawirawan (Purn) H. MM Rachmat Kartakusuma.
Mengutip Wikipedia, Hj. Nursyah Kartakusuma lahir di Batusangkar, Sumatera Barat (Sumbar) pada 27 Agustus 1927 Usia 95 tahun.
Nursyah adalah seorang pejuang. Ia tercatat aktif sebagai anggota Palang Merah Indonesia di daerah pegunugan Batusangkar dan sebagai mata-mata bagi pejuang Indonesia yang mengungsi ke daerah pedalaman pada zaman revolusi kemerdekaan.
Nursyah pernah menjadi Dewan Pimpinan Wanita Golkar periode 1973–1980. Ia juga tercatat pernah menjadi nggota Dewan Pertimbangan Pusat LVRI masa jabatan 2012–2017 era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.
Sebelum itu, pada era presiden Soeharto, pernah duduk menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) masa jabatan 1967–1972.
MPRS adalah cikal bakal lahirnya Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), lembaga tertinggi negara Republik Indonesia.
Ia merupakan pendiri organisasi Badan Kerjasama Sosial Usaha Pembinaan Warga Tama (BERSAMA). Lembaga ini aktif dalam memerangi narkoba dan membantu para pecandu di Indonesia agar pulih.
Lembaga ini dibentuk atas perintah dan permintan Raden Ayu Hj. Siti Hartinah atau lebih dikenal dengan Ibu Tien Soeharto, istri Presiden Indonesia kedua, Jenderal Besar Purnawirawan Soeharto.*