Perempuan (Women)

PEREMPUAN
By: Carmelita R. Sareng*

Perempuan…
Tertatih menatap jalan
Merenung dalam sunyi
Derita tubuh merenggut senyum
Noda jiwa berbalut dosa

Perempuan…
Air mata menetes dalam tangismu
Engkau sakit yang ditimpa
Memiliki raga namun dicemar yang dicinta
Tak berdaya mengejar angin
Seteguk sukma menebar lelah
Mencari jalan damai dari nestapa

Perempuan…
Jangan pasrah pada nestapa
Teriakan pekik semangatmu
Suarakan hakmu, karena kamu
Pantas menikmati hidup

Perempuan…
Kau bukanlah bunga yang menjadi pajangan
Yang layu lalu dibuang
Lembut dalam menurut
Ramah tanpa menentang
Kamu punya rasa
Ingin dicinta dan dimengerti

Perempuan…
Dari rahimmu lahirlah kehidupan
Hidup terawat lembut di tanganmu
Semilir angin kuatkan tekadmu
Teriakan duka memberanikan langkahmu
Demi hidup rekan
Lara terangkat
Beribu hari telah ku lalui
Jutaan hari telah ku hitung dengan jemari
Namun, tak mampu jua
Ku temukan sosok seperti dirimu

Women

Women
Stumbling down the street
Brood in silence
Smile lost as the body suffers
Soul stains wrapped in sin

Women…
Tears dripping in weeping
You are sick who are afflicted
Having a body but being polluted in love
Helpless to catch the wind
A sip of the soul spreads fatigue
Seeking peace from misery

Women…
Don’t surrender to misery
Shout out your spirit
Speak up for your rights
Because you deserve to enjoy life

Women…
You are not a flower on display
Those that wither and are discarded
Soft in accordance
Friendly without opposition
You have a sense of wanting
To be loved and understood

Women …
From your womb life is born
Gently nurtured in your hands
The breeze strengthens your resolve
The cry of sorrow emboldens your steps
For the life of the partner
Grief is lifted
Thousands of days have passed
Millions of the days I have counted on my fingers
However it was unable to
I have found someone like you
Tuesday, 28thMarch 2023

*Carmelita merupakan seorang biarawati Katolik dari tarekat SSpS sekaligus sebagai Mahasiswi semester VI program studi pendidikan bahasa inggris Universitas Nusa Nipa Maumere. 

Related posts:

Dipenghujung Masa Jabatan, Harvey Malaihollo Masih Mesosialisasikan Empat Pilar MPR Kepada Masyarakat Papua Gerda Lerner: Perempuan adalah Budak Pertama Perempuan dan Keterwakilan di Bidang Politik NIHILISMUS EREKTUS