Jakarta, BULIR.ID – Mengatasi kompleksitas persoalan yang dihadapi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) membutuhkan sentuhan tangan anak-anak muda. Masalah yang paling urgen untuk segera ditangani adalah masalah di sektor pendidikan.
Demikian disampaikan salah satu pengurus Yayasan Cipta Insan Bhakti (YICB), Rikard Djegadut saat melakukan penyerahan donasi ribuan buku kepada Perkumpulan Mahasiswa Basodara (PMB) NTT yang diterima langsung oleh Ketua PMF Hujaifah di Kawasan Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (29/10/24).
“Muara dari seluruh persoalan yang ada di NTT itu adalah sumber daya manusia kita yang masih rendah. Berbicara SDM, faktor kuncinya adalah akses terhadap pendidikan,” ujar Rikardo-sapaan akrabnya di sela-sela obrolan, Selasa (29/10/24).
Rikardo menekankan, SDM NTT rendah bukan karena Intelligent Quotient (IQ) anak-anak NTT yang rendah, namun faktor kebijakan yang tidak memihak pada pembukaan akses masyarakat pada informasi dan pendidikan.
Namun Rikardo optimis, kolaborasi semua pihak menjadi kunci mengatasi kompleksitas persoalan yang dihadapi NTT. Dia lantas menaruh harapan yang besar pada anak-anak muda NTT untuk bergerak bersama memperbaiki nasib NTT. Sehingga, ke depan, NTT tidak lagi diplesetkan mmenjadi “Nasib Tak Tentu” atau “Nanti Tuhan Tolong” dan seterusnya.
“Saya melihat banyak sekali anak-anak muda NTT yang menaruh perhatian yang besar pada perbaikan NTT. Mereka punya peran vital majukan NTT. Ini tentu merupakan harapan dan optimisme, memberikan semacam perspektif baru bahwa kedepan bisa menjadi jauh lebih baik dari yang kita lihat saat ini,” beber Direktur PT Lingko Media Nusantara ini, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Public Relation ini.
Dalam rangka memperbaiki dan mengatasi kompleksitas persoalan di NTT ini, Rikardo menambahkan, maka yang harus dibenahi adalah SDM masyarakatnya. Untuk membenahi SDM, diperlukan pembukaan akses pada informasi dan pendidikan yang seluas-luasnya. Ini dilakukan melalui kolaborasi seluruh stakeholder.
“Langkah kecil yang kita ambil dan konsisten kita lakukan ke depan, adalah upaya untuk membuka akses terhadap informasi dan pendidikan itu seluas-luasnya bagi generasi muda NTT,” bebernya.
Senada, Hujaifah selaku Ketua Perkumpulan Mahasiswa Basodara (PMB) NTT, menyampaikan pihaknya terus menggalang kekuatan anak-anak muda NTT di Jakarta untuk memberikan sumbangsih pemikiran untuk kemajuan NTT.
“Kami bergerak dan mengadvokasi banyak isu, tapi di samping itu kami juga memiliki perhatian khusus untuk sektor pendidikan di NTT. Jadi kami galang donasi buku untuk selanjutnya dikirim ke NTT,” kata Jaf.
Jaf menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Cipta Insan Bhakti (YCIB) karena telah mempercayakan pihaknya untuk mendistribusikan ribuan judul buku ke NTT.
“Dalam waktu dekat, kami akan memprioritaskan untuk taman baca yang ada di Adonara,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Yayasan Cipta Insan Bhakti (YCIB) berafiliasi dengan Taman Baca Bulir Menabur dari Media Nasional BULIR.ID.
Yayasan yang didirikan oleh sekelompok anak muda NTT Jakarta ini memiliki sejumlah program antara lain penggalangan dan pendistribusian buku-buku ke berbagai taman baca milik Komunitas Bulir Menabur yang tersebar di berbagai daerah di NTT.
Adapun buku-buku yang diterima oleh YCIB antara lain buku pendukung pembelajaran, buku motivasi, novel, komik, dan buku lainnya yang sesuai dengan segmentasi usia pembaca seperti usia SD, SMP, SMA hingga Mahasiswa.
Selain itu, YCIB juga bekerja sama dengan peguyuban sejumlah Rumah Susun (Rusun) di Jabodetabek untuk memberikan kursus bahasa inggris gratis bagi anak-anak NTT di Jakarta. Kursus ini menitikberatkan pada conversation.
Selanjutnya, YCIB juga menggelar seminar berseri baik online maupun offline dengan mengangkat tema-tema seputar Indonesia bagian Timur, khususnya NTT.
Bagi pembaca yang ingin mengambil bagian dalam kegiatan YCIB baik dengan mendonasikan buku-buku bekas layak baca, maupun dukungan dalam bentuk dan caranya masing-masing dapat menghubungi pihak YCIB di nomor 0853 2786 0471 a.n Djanuar.*