Aduh Segitu Kejam! ART Disetrika dan Dikasih Makan Kotoran Kucing

Kekerasan terhadap ART oleh majikan kembali terjadi. Kali ini menimpa seorang ART di Surabaya. Sadisnya ART tersebut dipaksa makan tahi kicing.

0

Tabur. Bulir.id. Surabaya – Seorang perempuan Asisten Rumah Tangga (ART) bernama Elok Anggraini Setyawati (45) alias EAS mengalami kekerasan yang dilakukan oleh majikannya sendiri di tempat ia bekerja. Kasus tersebut terungkap setelah polisi menerima laporan dari UPT Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Surabaya.

Awalnya, korban EAS diantar oleh majikan ke Liponsos dengan alasan korban mengalami gangguan kejiwaan. Setelah diperiksa ternyata korban tidak mengalami gangguan jiwa dan malah ditemukan beberapa bekas luka sehingga diduga sebagai korban kekerasan atau penganiayaan.

Setelah mendapat laporan dari Liponsos, Polisi akhirnya melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi termasuk mendatangkan saksi ahli. Saksi ahli ini merupakan tim medis yang melakukan tindakan visume terhadap korban. Visume tersebut terfokus pada sejumlah luka termasuk punggung korban. Sebab, diduga punggung korban terluka akibat sabetan benda keras seperti besi.

Setelah melakukan pemeriksaan, polisi melalui AKBP Oki Ahadian mengungkapkan bahwa EAS adalah korban kekerasan yang dilakukan oleh FF yang merupakan majikannya sendiri.

“Nah, setelah ditaruh di Liponsos , dari Liponsos mengetahui bahwa korban tersebut itu bukan gangguan kejiwaan. Namun mendapat perlakuan tidak manusiawi, yaitu mendapatkan kekerasan dari majikannya yang kita tetapkan sebagai tersangka,” ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Oki Ahadian.

Tersangka mengakui telah melakukan aksi kekerasan atau penganiayaan terhadap ART dalam kondisi sadar. Menurut Oki, ada sejumlah barang bukti yang menjadi saksi bisu kekerasan yang dilakukan FF terhadap korban.

“Kondisi sadar. Memukul, kemudian dia (tersangka) menggunakan alat-alat yang seperti rekan-rekan ketahui. Ada selang, ada sapu, ada setrika juga. Ini dilakukan sendiri (oleh tersangka),” lanjut Oki.

ART tersebut kerap kali menjadi korban aksi kekerasan FF. Itu terjadi ketika korban tidak mengikuti perintah sang majikan. Atas alasan tersebut EAS dipukul, pernah juga disetrika bahkan pernah dipaksa memakan kotoran kucing.

“Ya, ketika yang bersangkutan (korban) tidak mengikuti perintahnya. Itu juga disebutkan oleh korban dan beberapa saksi juga menyampaikan,” ungkap Oki.

Sedangkan terkait kondisi EAS, kata AKBP Oki Ahadian, saat ini sedang menjalani perawatan di RS Bhayangkara, Surabaya.