Tabur, BULIR.ID – Bina Nusantara University atau Binus Univeristy menganugerahkan penghargaan Lifetime Achiement Award kepada almarhum Drs. Rufinus Lahur, M.M.
Pemberian penghargaan kepada salah satu pendiri Binus Univerisity itu dilaksanakan pada puncak perayaan Dies Natalies Binus Univeristy ke-40 yang dilaksanakan secara daring dan disiarkan secara Live melalui kanal YouTube pada Kamis (1/7/21).
Award tersebut diberikan kepada putra terbaik kelahiran Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) atas sumbangsihnya dalam mengelola, menjalankan dan membesarkan Binus University hingga menjadi seperti sekarang ini.
Binus Univeristy menilai Rufinus Lahur layak dan pantas menerima penghargaan tersebut karena peran dan andilnya dalam mencetak sejarah bagi Binus Univeristy, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Diketahui, perkenalan Rufinus Lahur dengan Binus University dimulai ketika dirinya bersahabat akrab dengan Yosef Wibowo di Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia atau PMKRI dan organisasi Gerakan Anti komunis.
Mengutip situs resmi Binus Univerity di binus.ac.id, selama di Probolinggo, Pak Wibowo, sapaan akrab Yosep Wibowo, aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan seperti organisasi Pemuda Katolik, PMKRI dan gerakan anti komunis.
Ada satu cerita menegangkan yang kembali dapat menggambarkan keberanian Pak Wibowo. Saat PKI merajalela, Pak Wibowo yang bergabung dalam gerakan antikomunis menyelamatkan Rufinus Lahur, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Presidium PMKRI Cabang Malang — yang menjadi musuh Pemuda Rakyat (organisasi pemuda di bawah naungan PKI).
Karena kevokalan dan kegigihan Rufinus Lahur mengerahkan massa anti komunis, Rufinus diincar akan dibunuh oleh Pemuda Rakyat.
Mengetahui hal tersebut, Pak Wibowo langsung membawa lari Rufinus dengan mobilnya, sehingga Rufinus bisa selamat dari upaya pembunuhan tersebut.
Sejak pertemuan keduanya yang intens di organisasi-organisasi tersebut, Yosef Wibowo mengajak Rufinus Lahur untuk membantunya dalam menjalankan dan mengelola Yayasan Bina Nusantara dengan jabatan sebagai Sekretaris.
Selain itu, Rufinus juga aktif membina kegiatan kemahasiswaan, terutama dalam hal pengembangan kepemimpinan atau leadership dengan aktif membina mata kuliah perilaku organisasi dan kepemimpinan.
Peran mantan Ketua Yayasan Hidup ini sangat besar dalam membantu Yayasan Bina Nusantara untuk mengelola dan mengembangkan Binus University.
Oleh karena itu, Binus University dengan sangat bangga dan penghormatan yang setinggi-tingginya memberikan penghargaan lifetime achievment award kepada almarhum Drs. Rufinus Lahur,M.M.
Selain Alm. Rufinus Lahur, tokoh lain yang juga menerima penghargaan untuk kategori yang sama adalah Rektor pertama Universitas Bina Nusantara, Alm. Dr. Ir. Theresia Widia Soerjaningsih, MM., serta Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan BINUS University, Alm. Joseph Agustinus Sosroadimarwoto.
Selanjutanya, award juga diberikan kepada pakar teknologi selaku Direktur Pascasarjana dan Wakil Rektor Bidang Kerjasama Binus University, Joseph F. P. Luhukay, pH.D. untuk kategori Inspirational Leader Award.
Berikutnya adalah Rektor Kedua Binus University, Prof. Dr. Drs. Gerardus Polla, M.App.Sc, untuk kategori Spiritual Leadership Award serta Alm. Once Kurniawan, S.Kom., MM kategori Outstanding Academic Leader Award.
“Saya mengucapkan terimakasi kepada keluarga dari enam tokoh tadi yang luar biasa. Saya percaya dedikasi beliau-beliau juga karena dukungan dari keluarga,” kata Rektor Binus University, Prof. Harjanto Prabowo.
Harjanto berharap hubungan yang baik dan silaturahmi antara Binus University dengan anggota keluarga dari para tokoh yang dihormati segenap civitas akademika Binus University dapat terus berjalan.
“Binus akan sangat menghargai semua masukan, sarang dan pandangan yang diberikan demi kebaikan Binus University,” imbuhnya.
Sosok Rufinus Lahur
Rufinus Lahir di Tenda, Ruteng, Flores 15 Juli 1938 dan meninggal pada Selasa 26 Desember di RS St. Carolus, Jakarta dalam usia 79 tahun.
Rufinus diketahui menamatkan pendidikan Sekolah Rakyat pada 1949. Selanjutnya, berkat jasa seorang Pastor Belanda, pendiri STKIP St. Paulus Ruteng, Pater Yan van Roosmalen, SVD, Rufinus diberi beasiswa untuk melanjutkan pendidikan Sekolah Guru Bantu/SGB (pendidikan guru setingkat SMP) di Atambua (1950-1953).
Ia kemudian melanjutkan pendidikan guru setingkat SMA, dulu dikenal dengan Sekolah Guru Atas (SGA) di Ndao-Ende, Flores (1953-1956).
Karena prestasi akademik dan non-akademik, ia mendapat beasiswa dari pemerintah untuk melanjutkan pendidikan tinggi jurusan Biologi di Tondano, Sulawesi Utara antara 1957-1960.
Selanjutnya, meneruskan pendidikan tingginya di Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG), yang pernah berubah nama menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang, yang kini dikenal sebagai Universitas Negeri Malang (UM).
Selama kuliah di UM, dia sangat aktif dalam kegiatan organisasi, baik organisasi intra-universitas seperti menjadi pengurus Senat Mahasiswa dan Dewan Mahasiswa, maupun organisasi ekstra-universitas seperti Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI).
https://indonews.id/images/posts/1/2021/2021-07-01/7749fae6b37102816ce8cf0451059e09_1.jpg
Ia juga aktif sebagai pengurus berbagai organisasi sosial-politik tingkat provinsi Jawa Timur, termasuk Partai Katolik, Front Nasional, Front Pancasila, dan bahkan Front Katolik serta Pemuda Katolik.
Rufinus juga pernah menerima beasiswa penuh dari Ibu Rektor Pertama BINUS, Dr Theresa Widia Soerjaningsih, untuk mengambil Program Magister Manajemen.
Selain di BINUS, selama 30 tahun Bpk Rufinus berkarir di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dengan posisi penting di antaranya, Ketua Departemen Sosial Budaya, Direktur Administrasi, Editor Jurnal Analisis CSIS (1990-1999).
Rufinus juga pernah mengikuti Political and Social Leadership Training di Jerman (1967) dan membangun kerjasama BINUS dengan Curtin University (1996).
Rufinus Lahur menikah dan dikarunia lima (5) anak, satu lelaki dan empat perempuan. Mereka antara lain Dr. Paul Lahur, Tina Lahur, Sisca Lahur, Esi Lahur, Lisa Lahur).
Ia juga tercatat sebagai salah satu anggota pengawas dari Yayasan Ende Flores (YEF, yayasan yang bertanggung jawab terhadap renovasi situs Bung Karno di Ende).
Biografi Singkat:
Tempat, Tanggal Lahir: Tenda, Ruteng, Flores, 15 Juli 1938
Srata 1 (Drs): IKIP Malang (1967)
Magister Manajemen, Jakarta (1999)
Ketua Organisasi Intra dan Extra universitas, pemuda dan kemasyarakatan (mulai daerah Tingkat II, Provinsi dan Nasional): 1960-1967
Anggota DPR-GR (Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong) wakil Partai Katolik: 1967-1970
Staf senior CSIS: 1970-2001
Ketua Tim Ahli Pembinaan Mahasiswa Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi: 1982
Anggota Kelompok Kerja Dewan Pertahanan Keamanan Nasional: 1981-1990.*