Jakarta, BULIR.ID – Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR) menggelar Kuliah Umum Semester Gazal Tahun Akademik 2024/2025 dengan tema “Kepemimpinan, Gen-Z dan Digitalisasi Pembangunan”.
Materi utama yang dibahas berfokus pada tantangan kepemimpinan di era digital, kesiapan Gen Z dalam menghadapi pembangunan digital, dan kriteria pemimpin berkualitas.
Acara ini juga memperkenalkan konsep Strategic Agility dan Digital Entrepreneurship sebagai strategi menghadapi era teknologi.
Acara dihadiri oleh berbagai tokoh penting di lingkungan UMPAR, termasuk Badan Pembina Harian, Ketua Senat, Dewan Guru Besar, Wakil Rektor, Dekan Fakultas, Direktur PPs, Kepala BPP dan BPM, Wakil Dekan, Kepala Program Studi, Ketua Lembaga, Kepala Biro, serta dosen dan tenaga pendidik. Lebih dari 400 mahasiswa UMPAR juga turut hadir baik secara luring maupun daring.
Pembicara utama dalam acara ini adalah Prof. Dr. Nurliah Nurdin yang mengupas tema “Kepemimpinan, Gen Z dan Digitalisasi Pembangunan”, serta Rektor UMPAR, Prof. Dr. H. Jamaluddin Ahmad, S.Sos., M.Si, yang membawakan materi “Strategic Agility and Digital Entrepreneurship”.
Kuliah umum ini diadakan pada Sabtu, 14 September 2024, dan berlangsung dengan model blended learning, menggabungkan pertemuan luring dan daring. Acara berlangsung di kampus Universitas Muhammadiyah Parepare, baik secara langsung di ruang kuliah maupun dihadiri secara virtual oleh mahasiswa yang mengikuti melalui platform daring.
Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA, menyampaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) negara Indonesia berada di posisi ke-116 dalam peringkat global dimana IPM pada tahun 2023 menunjukkan angka 0,705 dengan perbandingan negara Singapura yang lebih unggul di peringkat 12 secara global menunjukkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 0,939.
Berdasarkan laporan internasional seperti World Governance Indicators (WGI) dari Bank Dunia atau Global Competitiveness Report dari World Economic Forum (WEF), tingkat indeks kepemimpinan di Indonesia mencerminkan kurangnya efektivitas dari berbagai faktor seperti pemerintah, partisipasi politik, stabilitas politik, dan kualitas manajemen publik.
Bersumber dari Data Statistik Parepare tahun 2023, terdapat sekitar 39.500 jiwa Generasi Z, yang diharapkan dapat memenuhi kriteria untuk menjadi pemimpin yang berkualitas di Pemerintahan Daerah; berintegrasi dan transparan, responsif terhadap kebutuhan masyarakat, inovatif dan mampu beradaptasi, berorientasi pada pembangunan berkelanjutan, mengutamakan pelayanan publik.
Prof. Dr. Nurliah Nurdin juga menguraikan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memperkuat kapasitas digital Gen-Z yaitu dengan mengembangkan keterampilan digital termasuk pengkodean, literasi data, keamanan siber, dan etika digital melalui inisiatif pembelajaran seumur hidup dan program peningkatan keterampilan digital.
Kuliah umum ini diselenggarakan untuk membekali mahasiswa, khususnya Gen-Z, dengan wawasan mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi dalam dunia pembangunan digital. Topik ini dianggap sangat relevan mengingat pesatnya perkembangan teknologi dan peran Gen-Z sebagai pemimpin masa depan dalam menghadapi era transformasi digital.
Acara berlangsung dengan sukses melalui kerjasama dari berbagai pihak di UMPAR, Kuliah umum ini berhasil menarik antusiasme pemateri yang mengikuti jalannya diskusi dan pemaparan materi dari para pembicara terkemuka.*