JAKARTA, Bulir.id – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan pemimpin tertinggi umat Katolik Paus Fransiskus di Vatikan, Rabu (8/6/22).
Ini adalah kunjungan kedua kali Menag. Kunjungan pertama kali pada September 2019 lalu.
Pada kunjungan kedua ini, ia didampingi oleh Duta Besar Indonesia untuk Vatikan Laurentius Amrih Jinangkung dan ketua organisasi Islam terbesar di dunia, Nahdlatul Ulama, Yahya Cholil Staquf yang juga pernah beberapa kali bertemu Paus.
Pada pertemuan itu, Menag menyampaikan undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Paus Fransiskus untuk berkunjung ke Indonesia.
“Tujuan kunjungan kami ke Vatikan mengundang Paus Fransiskus untuk menyapa umat Katolik dan menyaksikan keragaman yang dimiliki Indonesia. Sebelum pandemi Paus berencana datang ke Indonesia tapi batal karena pandemi,” ujar Yaqut dalam keterangan resmi yang diterbitkan Kemenag.
Selanjutnya ia menambahkan bahwa, ada kerinduan umat Katolik Indonesia untuk bertemu dengan Paus secara langsung.
Kepada Paus, Yaqut juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang multikultur, agama dan ras, meski demikian sangat toleran, hidup berdampingan satu sama lain.
Indonesia mampu menjaga toleransi dan perdamaian antarpemeluk agama, termasuk ratusan umat agama lokal. Kami ingin mengundang Yang Mulia untuk melihat keberagaman ini di Indonesia,” ujar Yaqut.
Sesuai dengan mandat konstitusi, kata Yaqut kepada Paus, dirinya harus menjaga toleransi antar enam agama utama dan ratusan kepercayaan lokal di Indonesia.
Yaqut menjelaskan Kementerian Agama telah mencanangkan tahun 2022 sebagai Tahun Toleransi. Hal itu sebagai wujud komitmen kuat dari pemerintah untuk senantiasa merawat toleransi, baik toleransi sosial, agama, maupun politik.
Usai beraudeinsi Yaqut mendapatkan suvenir yang diberikan langsung dari pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus.*
