Warek III Universitas San Pedro Kupang Lantik Badan Pengurus Keluarga Mahasiswa Katolik

0

Tabur, BULIR.ID – Di penghujung Bulan Februari 2022, sekumpulan orang muda Katolik yang sedang menuntut ilmu di universitas San Pedro Kupang melaksanakan kegiatan Pelantikan Badan Pengurus Keluarga Mahasiswa Katolik.

Kegiatan ini merupakan kegiatan perdana bagi mahasiswa katolik di perguruan tinggi ini. Sebab selama ini, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan hanya dalam bentuk kelompok kelas atau semester. Hal ini karena belum ada wadah yang secara resmi dibentuk untuk memfasilitasi seluruh kegiatan mahasiswa katolik di kampus ini.

Pelantikan dilakukan secara langsung oleh Wakil Rektor III Universitas San Pedro, Leonardus Lewa Leko, S.Pd, M.Pd yang disaksikan oleh Moderator KMK Keuskupan Agung Kupang, RD. Hironimus Nitsae, Pembina KMK; Alex Andiwatir, S.Fil, Kepala Lembaga Penjamin Mutu; Florianus Nay, M.Pd, Kaprodi Bahasa Inggris; Ibu Roshita Lodo, M.Pd, dan Para Dosen; Pak Vinsen Wangge dan Pak Mansuetus Mola, serta BEM Universitas San Pedro, dan Tamu Undangan.

Ketua terpilih, Jefrianus Un dalam sambutannya mengajak semua anggota untuk bekerjasama, bahu membahu menjalankan program yang dicanangkan organisasi
Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Sa Philipus Neri Unisap Kupang.

“Komitmen, konsisten dan konsekuen yang didukung oleh komunikasi yang efektif merupakan kata kunci untuk kesuksesan organisasi ini,” kayanya.

Lebih lanjut, mahasiswa semester 2 Program Studi Statistika ini menyampaikan bahwa para anggota merupakan orang terpilih. Sehingga, ia mengajak para anggota untuk membuktikan bahwa bersama-sama dan bergotong royong, meraka mampu menjalankan organisasi ini secara profesional dan mendudukkan organisasi yang dicintai ini di tempat yang layak.

Sementara itu, dalam sambutannya Wakil Rektor III mengajak para anggota dan pengurus agar organisasi ini bisa menjadi salah satu organsisasi yang dapat membantu para mahasiswa katolik baik dalam perekambangan ilmu pengetahuan maupun iman.

Mantan Dekan FTP ini juga menyampaikan keprihatinannya atas situasi yang dialami oleh banyak orang muda saat ini dimana telah terjadi degradasi moral dan iman.

“Oleh karena itu, keluarga mahasiswa katolik di San Pedro, harus mampu merancang program-program riil yang bisa dijalakan, baik dari sisi organisasi maupun pengalaman-pengalaman Iman,” harapnya.

Moderator KMK Keuskupan Agung Kupang, RD. Hironimus Nitsae, dalam sambutannya menyampaikan para anggota diharapkan memaknai tiga kata sebagai nama organisasi ini yakni Keluarga Mahasiswa Katolik.

Pertama adalah keluarga. Menurutnya, keluarga merupakan sebuah ikatan darah tempat awal mula kita bertumbuh, besar dan berkarya. Karena itu Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi ini harus menempatkan diri sebagai satu keluarga dalam seluruh rencana dan kegiatan yang akan dilaksanakan.

“Kedua, Mahasiswa. Artinya bahwa, teman-teman adalah orang-orang terpelajar yang masih sedang belajar. Karena itu di manapun teman-teman berada, silakan tunjukkan jati diri teman-teman sebagai seorang intelektual,” katanya.

Ketiga adalah Katolik. Inilah yang menjadi ciri khas organisasi ini dibandingkan organisasi lainnya. Romo Hironimus berharap para anggota mampu menghadirkan karya dan tanda kasih Yesus Kristus dalam setiap tugas dan karyanya.

“Ketiga adalah Katolik. Inilah yang menjadi ciri khas organisasi ini.
Tunjukkanlah bahwa teman-teman adalah keluarga Katolik, dan juga adalah mahasiswa Katolik,” ujar Romo Hironimus.

Selain itu, Romo yang saat ini bertugas di Kuasi Paroki Lasiana ini berpesan agar organisasi ini, tidak hanya menjalani kegiatan-kegiatan yang bersifat organisatoris, administrative. “Tetapi harapan dari Romo agar yang memiliki bakat penyanyi dalam organisasi Mahasiswa Katolik ini menjadi pelopor dalam gerakan iman orang muda,” ungkapnya.

Secara terpisah, Pembina KMK, Alex Andiwatir yang dihubungi media ini menyampaikan bahwa, organisasi ini lahir karena semangat dan komitmen dari sahabat-sahabat Mahasiswa Katolik.

“Merkeka sudah beberapa kali melakukan kegiatan bhakti sosial, namun itu adalah implementasi dari kuliah Pendidikan Agama Katolik. Kegiatan yang pernah dilakukan itu adalah kunjungan di Kampung pemulung dan Panti Asuhan Alma Sikumana,” tutur Andiwatir.

“Dari kegiatan yang dilakukan ini, saya melihat ada jiwa kepemimpinan dalam diri teman-teman mahasiswa. Karena itu kami mendorong teman-teman mahasiswa Katolik Universitas San Pedro untuk membentuk satu komunitas agar terus berkarya dan melayani sesama, tidak hanya dari mata kuliah agama katolik namun dalam karya dan pelayanan yang total: baik sebagai warga negara maupun sebagai anggota gereja. Maka, segera terbentuklah panitia dan panitia bekerja hingga terjadilah moment bahagia pada hari ini,” bebernya.

Disinggung soal nama pelindung dan motto, mantan calon imam biara Rogasionis ini mengatakan pihaknya memilih pelindung St. Philipus Neri yang adalah seorang penggerak bagi kaum muda.

“Dengan Motto Operatio Cum Deo, berkarya bersama Tuhan. Apa pun yang kami rencanakan, yang kami kerjakan, senanatiasa kami berserah pada Tuhan sang pemilik kehidupan,” tutupnya.