Labuan Bajo, Bulir.id – Kepolisian Republik Indonesia telah diberikan kesempatan oleh Dewan Direksi International Association of Women Police (IAWP) untuk menjadi tuan rumah Konferensi IAWP 2020 setelah keputusan dibuat pada tahun 2019 di Quito, Ekuador.
Konferensi ini sempat dibatalkan akibat pagebluk covid-19 sejak awal 2020 lalu. Baru di bulan November ini diadakan mengingat statistik pandemi sudah mulai menurun signifikan.
Indonesia dipilih sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan konferensi Polwan sedunia yang sebelumnya direncanakan pada September 2020 di Jogja namun karena pandemi ditunda dan kemudian diadakan di Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Konferensi itu berlangsung sejak 6 hingga 11 November 2021. Alasan Labuan Bajo dipilih sebagai venue Konferensi guna mendukung program 10 Bali Baru dimana Labuan Bajo sebagai Destinasi wisata super prioritas (DPSP).
The 58th International Association of Women Police akan dibuka secara resmi oleh Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pada hari Senin, 7 November 2021. Sekaligus peninjauan kegiatan vaksinasi masal di kota Manggarai Barat Bersama dengan Panglima TNI. Konferensi ini dianggap sebagai konferensi IAWP dengan konsep hybrid pertama dalam sejarah IAWP, sehingga dapat dihadiri oleh peserta melalui platform online maupun offline.
Sebagai tradisi Konferensi IAWP, ada beberapa program selama konferensi yang dapat dihadiri oleh peserta, yang saat ini disesuaikan dengan venue acara di Labuan Bajo sebagai berikut: Pertama, Parade of Nations Jln. Utama Kota Labuan Bajo pada tanggal 6 November 2021, Kedua, Upacara pembukaan di Ballroom hotel Meruorah, Ketiga Heritage and Annual Award Recognition 2020/2021, Keempat, Upacara Penutupan/ Gala Dinner di Hotel Ayana, dan Kelima, Serta Tur Taman Nasional Komodo ke: Pantai Pink, Pulau Padar dan Komodo Pulau.
Program terpenting dari konferensi ini adalah Training Sessions dimana terdapat 6 keynote meliputi Mendagri, Under-Secretary-General for Peace Operations dan 4 diantaranya adalah inspiring female leader dari tanah air seperti Menkeu, Menlu, Wamenparekraf, dan Wakapolda Kalimantan Tengah. Selain itu terdapat 65 pembicara yang akan berbagi keahlian, pengetahuan, pengalaman dan best practice untuk meningkatkan dan mencerahkan.
Beberapa tema yang di angkat dalam konferensi IAWP tahun ini adalah “Women at the center stage of policing” dengan 5 (lima) sub-thema meliputi:
(Women, Peace and Security, Women and Leadership, Police Women and Their Challenges, The Role of Women in Policing, Science, Technology and Policing, Current Issues on Transnational Crimes.
Konferensi ini dihadiri oleh 691 peserta offline dan online dari 38 negara seperti Asia, Australia, Eropa, Amerika, Afrika dan Timur Tengah serta 8 organisasi internasional seperti INTERPOL, ASEANAPOL, GCCPOL, UNODC, ICRC, UN Women, UNDPO dan JCLEC , dengan rincian sebagai berikut: (245 peserta offline) dan (446 peserta online).
Selain itu, peserta Indonesia terdiri dari perwakilan dari masing-masing Polda dan Satuan di Mabes. Perwakilan ini juga berasal dari berbagai tingkat pangkat dan bidang pekerjaan. Mereka diharapkan menjadi pemimpin masa depan dan memimpin organisasi ini dengan pengetahuan, pengalaman, dan keahlian yang memuaskan serta memiliki jaringan yang lebih luas dengan aparat penegak hukum lainnya dari seluruh dunia.
Salaah satu perwakilan polwan dari Polres Sikka, adalah Bripka Veronika Kolidin yang kini menjabat sebagai Bintara Sat Intelkam Polres Sikka.
Polwan berdarah Maumere (Wolet) tersebut merupakan satu-satunya Polwan dari Polres Sikka yang ikut berpartisipasi dalan konferensi internasional di Labuan Bajo.
Bulir.id tengah menghubungi untuk memintai keterangan dan informasi terkait konferensi tingkat tinggi tersebut, namun sampai saat ini Bripka Veronika belum merespon lebih lanjut.*