Demo Warga di Papua, Sekda Sarmi dan Tiga Polisi Tertembak

0

Tabur, BULIR.ID – Aksi demonstrasi warga menuntut ganti rugi hak ulayat di Jembatan Tor Atas, Kabupaten Sarmi, Papua, Jumat (27/5), berujung ricuh. Enam warga mengalami luka tembak, sedangkan Sekretaris Daerah (Sekda) Sarmi Elias Bakay dan tiga personel kepolisian juga cedera.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menerima laporan bahwa pendemo bertindak anarkistis dan menyerang Sekda Sarmi Elias Bakay hingga terluka di bagian kepala.

“Akibat aksi anarkis itu, petugas melepaskan tembakan peringatan ke arah pendemo yang menuntut ganti rugi pembayaran hak ulayat Jembatan Tor Atas. Mereka terus menyerang dengan menggunakan senjata tajam dan senjata tradisional, seperti panah, yang menyebabkan tiga anggota terluka,” ujar Fakhiri di Jayapura, Sabtu (28/5).

Dia menjelaskan, enam pendemo yang mengalami luka tembak yakni Rio Weiraso, Tandius Saroni, Izak Anabe, Leo Weraso, Dedeus Sarone, dan Esra Mamawiso.

Insiden yang terjadi Jumat (27/5) sore sekitar pukul 17.00 WIT itu berawal saat anggota Polres Sarmi berupaya membubarkan aksi pemalangan jembatan yang dilakukan sekitar 100 warga Tor Atas, Apawer, dan Mafen Tor, yang menuntut pembayaran hak ulayat atas pembangunan jembatan itu. Pemalangan yang dilakukan sejak pukul 15.00 WIT itu menyebabkan lalu lintas dari dan ke Sarmi terputus.

Sekitar pukul 17.00 WIT, Sekda Sarmi Elias Bakay bersama personel Polres Sarmi yang dipimpin Kabag Ops AKP Josua Abba mendatangi TKP. Mereka mengadakan pertemuan dengan massa yang melakukan pemalangan, tapi tidak menemui titik terang terkait dengan pembayaran.

Karena tidak puas dengan hasil pertemuan, massa kemudian menganiaya Elias. Dia berupaya mengamankan diri tetapi tetap dikejar.

Fakhiri menjelaskan, aksi massa sempat dihentikan petugas dengan memblokade jalan. Tetapi aksi mereka makin anarkistis dan menyerang anggota dengan menggunakan tombak dan panah. Aksi itu dibalas petugas dengan melepaskan tembakan.