SETELAH INI-22:
EKSOTIK KASMARAN
apa yang kebanyakan orang mustahil
bagimu dan bagiku, mungkin
bunga-bunga bermekaran menyapa kita
eksotik romantik seperti tiada henti
menghembuskan kasmaran sepanjang waktu
kepadamu dan kepadaku
sering terasa sangat dingin
berada dalam kejauhan menusuk jiwa
sendiri dan senyap
dari bayang-bayangmu tangan terlambai-lambai
berucap jangan takut karena ada-bersama bukan mustahil
setelah ini, aku bersiap-siap menemui pagi tanpa pesan
bathin kadang menjerit kala mengingat semua peristiwa kita
tapi rinduku tak ingin sia-sia
merawatnya adalah kewajiban kemanusiaan
cintaku padamu tiada berbatas.
SETELAH INI-23:
KAPAN LAGI
gemerecik dedaunan kesuma
dalam senandung rindu meracik jiwa
cepatlah ke sini, wahai kekasih
kalau tidak sekarang, kapan lagi
itulah nyanyian rinduku setelah ini
menggelincir dan menyinyir bagi mereka yang mencibir
yang berkata: cinta macam apakah ini
untukmu yang di sana, ketahuilah
cintaku terurai sepanjang kerinduan
kian membara dalam senyap
tak akan kubiarkan membias ke udara hampa
***
SETELAH INI-24:
RINDU TAK PALSU
setelah ini..
derap langkah selalu kuayun
merangsek pembatasan kabut berkabut
di bawah rintik-rintik hujan di kesunyian senja
kubasuh wajahku dalam senyap
lusuh dalam kesepian
antara rintik-rintik hujan
terselip air mata yang mengguyur
menyimpan kepedihan yang tak dapat disaksikan dengan mata telanjang
mengalir pelahan di antara kedua pipi
hingga penghujung dagu
air mata rindu tidak pernah palsu
wahai kekasihku, rindu tak pernah berdusta
akan kusimpan selalu dalam bayang-bayang kekal
krn utk bayang-bayang tak kan pernah bisa dicuci dengan sabun merk apa pun
tentang kebenaran, yah, memang begitu
setelah ini….
kudaraskan selalu mazmur abadi***
*) Gerard N Bibang adalah dosen sekaligus penyair kelahiran Manggarai, Flores NTT. Ia adalah penyair yang menahbiskan dirinya sebagai petani humaniora. Gerard saat ini berdomisili di Jakarta.