“Lagu Cinta,” Kumpulan Puisi Berseri ‘Setelah Ini’ oleh Gerard N Bibang

0
Love song karya Lo Spazio Blu

SETELAH INI-40:

BAGAI PUSPITA

begitu engkau membuka mata
berkelok-kelok labirin dalam lamunanmu kembali membayang
mulai dari pintu pertama hingga menuju ke sebuah tempat engkau kencan pertama
hanya saja tempat itu tak bertuan
tapi dari sana mekar sebuah cinta bagai puspita

kembali ke alam nyata
engkau mendapati hari sudah gelap
suara jangkrik mengisi keheningan malam
bayang-bayang kekasihmu membayang
kembali menghadirkan tempat itu
pohon-pohonnya merindang, lampu gemerlap metropolitan dan kemilau langit-langit kamar
persis dengan narasi cintamu yang penuh liku, adem dan sejuk

setelah ini, aku membathin sendiri lamunanmu
suara jangkrik kian malam kian nyaring
aku membathin kekasih itu adalah aku
kisah kita tak beda dengan orkestra melodi kasih
jangan, janganlah melodi ini untuk yang terakhir
narasi cinta kami sudah dimulai dan belum membentuk bab terakhir
demikian sejumput doaku malam ini
*
(juli ’21)

SETELAH INI-41:

MENCUMBU SAMUDERA

setelah ini, aku menyadari cinta itu bukan sebuah kesimpulan
maka apa yang aku katakan ketika senja mencumbu samudera
yang di atas bongkahan lumpur tengik pantai justru menyajikan keindahan tak terbayang?
oh, betapa sederhana sebuah senja
dalam diam dan beningnya, ia mencumbu samudera
oh samudera nan sederhana,
dalam diam dan beningnya, ia mengolah apa saja yang dibuang ke sana menjadi bahan-bahan kehidupan

setelah ini, cinta kita memang seperti itu
wahai pohon-pohon rindang, jangan membisu
jangan dalam diam dan membening
berjejerlah menjulang sepanjang pesisir pantai dalam terpaan bayu senja
mengolah racun-racun karbon dioksida menjadi oksigen yang sangat dibutuhkan
menggaungkan cinta dua anak manusia yang pernah ada

getaran pesan whatschaap-mu menyambar telingaku
dan kau mengabarkan tentang senja yang sederhana nan syahdu

aku pun berbisik kepada diriku sendiri:
” engkau, kekasihku yang sederhana
dalam diam dan beningmu, engkau bersahaja
aku mencintaimu dengan sederhana”
(juli ’21)

SETELAH INI-42:

LAGU CINTA

setelah ini, siapa bilang selalu nihil?
kini adalah hari kemarin yang menjelma di sini
dan besok, ia menjadi kini lagi dalam bentuk lain lagi
tapi semakin ke sini, makin sedap kunyanyikan lagu cinta:
” to live is to love for you once forever”

senja, langit dan bumi aku amati
wah, mereka berbeda tapi tampak asri
semua memang berbeda
seperti aku dan engkau adalah dua manusia berbeda
tapi perbedaan kita adalah lagu cinta
tengoklah lalat yang suka bau busuk, kupu-kupu yang suka bunga wangi
dan burung-burung yang suka bernyanyi serta anak-anak yang suka bermain
semuanya menyanyikan lagu cinta yang sama
begitulah semua yang menjalani kehidupan sama dengan mencintai
aku dan engkau pun sudah lama saling mengasihi
semakin kuat sayap-sayap jiwa
semakin tinggi jiwa kita terbang menggapai cita-cita
yah, aku dan engkau memang berbeda
kisah cinta kita telah menjadi sebuah lagu cinta
mendengung abadi dalam kalbu.

Gerard N Bibang

*) Gerard N Bibang adalah dosen sekaligus penyair kelahiran Manggarai, Flores NTT. Ia adalah penyair yang menahbiskan dirinya sebagai petani humaniora. Gerard saat ini berdomisili di Jakarta.