Oleh: Dannie Rantho
Malam tak terlupa…
Bulan berubah rupa…
Malam tak biasa…
Takdir segaris ada…
Malam bulan dinoda…
Noda merah Sang Raja…
Noda balut sebulat tubuh…
Dan lintas hingga waktu pisah…
Merah hias langit malam…
Dan lalu sampai hari benam…
Indah telah sesaat tergambar nun jauh di sana…
Mata telah jauh berarak sampai jauh ke sana…
Hari telah lepas hari mengingat yang di sana…
Malam dinoda terlalu cepat…
Manis dirasa begitu singkat…
Esok bisa jadi begitu pahit…
Sebab merah bisa jadi hitam…
Dan malam bisa begitu kelam…
Mentari, nodai aku lagi…!!!
*Penulis: Rantho Dannie merupakan alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Ledalero. Beliau sekarang sedang menebarkan benih kebijaksanaan (staf pengajar) salah satu lembaga pendidikan di tanah Merauke-Papua.
