Mengerikan, Asap Kremasi Jasad Covid-19 Tutupi Langit India

Asap akibat kremasi jasad covid-19 menutupi langit India akhir-akhir ini. Ini dikarenakan kasus meninggal karena Covid-19 terus bertambah.

0
Asap Kremasi Menutupi Langit India
Asap Kremasi Menutupi Langit India

Tabur. Bulir.di. India – Langit India kini tertutup asap hitam akibat pembakaran mayat Covid-19 yang terpaksa dilakukan diluar tempat kremasi yang sudah berjalan beberapa hari terkahir.

Dilansir dari BBC India (29/04/2021), Langit di kota Dehli, India, menjadi berkabut efek dari asap kremasi yang dilakukan diluar tempat kremasi. Hal ini terpaksa dilakukan oleh otoritas kesehatan India karena ruang fasilitas kremasi di negara tersebut sudah kewalahan menangani mayat yang semakin hari bertambah.

Gelombang kasus Covid di India mengalami lonjakan dalam tujuh hari terakhir dibandingkan negara-negara lain. Hal ini juga membuat grafik kematian meninggkat akibat Covid-19 meningkat drastis di negara tersebut. Diperkirakan sekitar 2.500 pasien Covid-19 yang meninggal tiap harinya.

Kebanyakan orang-orang meninggal pada saat sedang mengantre untuk mendapatkan tempat tidur di rumah sakit. Sementara itu ketersediaan oksigen terus menurun dan rumah sakit berada di bawah tekanan karena semakin banyak pasien yang berebutan untuk masuk. Ini berdampak serius proses kremasi jenazah juga dilakukan di luar tempat krematorium yang beroperasi selama 24 jam tanpa henti. Para pekerja kremasi bahkan mengatakan mereka tak punya waktu senggang sejak upacara pemakaman terakhir.

Di negara yang mayoritas beragama Hindu, kremasi secara tradisi adalah bagian penting dari ritual pemakaman, karena mereka meyakini jenazah harus dimusnahkan untuk memisahkannya dengan jiwa.

Seangkan Kota Delhi, para pekerja kremasi terpaksa membangun tumpukan kayu untuk pembakaran darurat. Pembakaran darurat ini dibangun di ruang-ruang parkir dan ruang terbuka lainnya dan dijadikan sebagai tempat untuk kremasi.

Dilaporkan juga, pihak berwenang telah menebang pohon di taman kota untuk digunakan sebagai kayu bakar. Ini pun harus dilakukan berhubung persediaan kayu bakar menipis dan bahkan susah untuk mendatangkan logistik kayu bakar dari pedesaan ditengan pandemi yang semakin manukutkan tersebut.

Jazad yang semakin banyak memaksa pihak keluarga harus menunggu berjam-jam untuk menunggu giliran anggota keluarga mereka dikremasi. Bahkan pihak keluarga juga dimintai bantuan untuk menumpuk kayu dan membantu ritual lainnya.