“Tetes Embun Pada Bulan yang Sama” oleh Gerard N Bibang

0
Gerard N Bibang

TETES EMBUN PADA BULAN YANG SAMA
(Hari Puisi Nasional: Selasa 28 April 2021)

Aku rindu kamu, dek
Apa itu rindu, kak
lha, rindu itu bukan definisi, dek
Tetapi?
Emosi, lebih tepat kondisi bathin
Masih abstrak! buktikan emosimu, kak!
Rindu itu seperti tetes-tetes embun pagi yang menggumpalkan butir-butir airnya pada bulan yang namanya selalu sama dan menyembulkan rindu untuk segera bertemu
Siapa bulannya?
Kamu-lah dek
Koq bisa? wujud rindunya, bagaimana?
Dipotong sih, kebiasaan…; aku belum habis omong langsung dijegal, selalu begitu…
Maaf kak, go ahead…
Wujud rinduku ialah menghitung kata dan menyusunnya menjadi beberapa frase yang disebut-sebut dan diulangi, kadang-kadang nada dan bunyi dimainkan dengan sengaja untuk menyegarkan cinta yang sudah dimulai denganmu
Lho, ini emosimu atau sedang membacakan puisi?
Dua-duanya
Hah, berpuisi lagi
Dek, dek; emosi dan puisi beda-beda tipis; emosi baru ketahuan jika diungkapkan melalui pikiran dan puisilah yang merangkumnya dalam jiwa
Jadi, puisi adalah bahasa jiwa?
Inderdaad!
Apa itu
Bahasa Londo, artinya: memang iyah!
Ok, mengapa rindunya hanya ke aku
Koq nanya-nya sulit-sulit sih; rindu itu gak kenal kata mengapa-mengapa
See, see, lanjut, kak
Begini dek: rinduku seperti cahaya yang menerangi cakrawala untuk menelisik cinta itu apa meskipun kau belum paham seberapa besarkah cintaku itu; rinduku adalah cahaya yang dimulai dari ucapan tanpa suara yang tidak mengharapkan apa-apa; cahaya yah begitu kan; selalu dimulai dari kata-kata, lalu meneteskan denting sunyi di atas lantai jubin yang dipijak sehingga rasa cintaku itu tidak beterbangan, permanen dalam sanubari, bahkan selalu menyemai dan mekar, bermusim-musim
Ohhhh, maksudmu berpuisi adalah kewajiban dalam mencinta?
Bukan juga tapi kebajikan (=virtue)
What is the difference?
Kebajikan adalah keutamaan dalam disposisi bathin yang mengharuskanmu melakukannya karena hal itu memang diyakini baik untuk hidupmu. Gak ada yang maksa kamu. Sedangkan kewajiban bersifat eksternal karena sedikit banyaknya diharuskan oleh sesuatu yang di luar dirimu.
Ohhhh..aku paham sekarang, dari tadi ini kak berpuisi karena mencintaiku?
Yess, I do
Hahahahahaahaha
Hahahahaahahaha
*
(gnb:tmn aries:jkt:selasa:28.4.21: hari puisi nasional

*) Gerard N Bibang adalah dosen sekaligus penyair kelahiran Manggarai, Flores NTT. Ia adalah penyair yang menahbiskan dirinya sebagai petani humaniora. Gerard saat ini berdomisili di Jakarta.