SETELAH INI-01 oleh Gerard N Bibang*)
KAU PERGI
kau pergi
MUNGKIN sudah takdir
tapi aku tidak sendiri di sini
dan setelah ini
pergimu adalah jalan kembali
hanya soal tempat di mana kita akan berjumpa
yang pasti bukan dalam angan-angan
di suatu tempat yang kau dan aku sama-sama sudah yakini di mana
hidupmu adalah sehari-sehari mencari yang lebih baik
mencari cara terbaik untuk mencintai
nasibmu dan nasibku memang tidak sama
tapi apakah nasib itu sesungguhnya
Ialah rencana atas niatmu
terjadilah seperti itu
tapi apakah cinta adalah nasib?
aku katakan: tidak, tidak
cinta adalah misteri yang hanya benderang dalam kata hati
kau bisa merencanaan menikah dengan siapa
tapi kau tak pernah tahu cintamu untuk siapa
yah, dari sini, aku tetap di sini
mendayung perahu hingga pantai pasir putih
SEBENING SUNYI
maka, setelah ini, aku terjerembab dalam sunyi, aku belajar apa arti keramaian
maka syukur kulantunkan ke langit tinggi, dalam sunyi aku menemukan CARA untuk ENGKAU tidak aku duakan
maka setelah ini, dalam sunyi, cinta kita dimurnikan, dipurifikasi dari mana dan ke mana melangkah, akan diperjelas; engkau di sana, aku di sini, bersatu dalam jiwa
maka dalam bayang-bayang kesunyian, suaramu sayup-sayup sampai, suara tanpa kata, menyapa sukma dengan amat jelas
setelah ini, malah aku menemukannya: cinta kita makin bening sebening sunyi
maka dalam sunyi justru terdapat aksi; ialah aksi sejati dalam dalam kontemplasi; benar kata orang Latin: in actione contemplatio*; aksi sejati sesungguhnya adalah kontemplasi, adalah sunyi
CINTA KITA MAKIN BENING SEBENING SUNYI
**
(gnb:jkt:sabtu:8.5.2021)
*) Gerard N Bibang adalah dosen sekaligus penyair kelahiran Manggarai, Flores NTT. Ia adalah penyair yang menahbiskan dirinya sebagai petani humaniora. Gerard saat ini berdomisili di Jakarta.