Tilik. Bulir.id – Masa depan Indonesia yang menyala adalah cita-cita bersama seluruh masyarakat Indonesia. Untuk meraih masa depan yang menyala, generasi bangsa harus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, teristimewa pengembangan budaya literasi di semua jenjang pendidikan. Gerakan Sekolah Menulis Buku adalah upaya nyata bersama untuk meraih cita-cita dan mewujudkan masa depan Indonesia menyala. GSMB Nasional (Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional) adalah sebuah program pengembangan literasi sekolah, yang memfasilitasi seluruh siswa dan guru jenjang SD, SMP, SMA dan sederajat untuk dapat menerbitkan buku ber-ISBN, mendapatkan pelatihan dan sertifikasi kompetensi, pendampingan pengembangan program literasi, serta kompetisi berliterasi paling bergengsi di tingkat nasional.
Program GSMB Nasional merupakan sebuah program pengembangan pengetahuan, kompetensi, dan kualitas karakter siswa melalui penguatan budaya literasi yang dilakukan secara bertahap, berpadu, dan berkelanjutan. Program yang diselenggarakan oleh Gerakan Menulis Buku Indonesia bersama Gerakan Literasi Nasional Republik Indonesia dan Balai Bahasa Jawa Tengah meliputi kegiatan lomba menulis puisi secara serentak, penerbitan buku, festival literasi, bengkel kerja (workshop) dan seminar nasional, penganugerahan pemenang, dan aksi donasi “Semangat Sejuta Buku: untuk Indonesiaku”. Program ini dilaksanakan dalam rangka menyukseskan program Gerakan Literasi Sekolah dan didukung oleh berbagai instansi pemerintah, serta perusahaan pemerhati pendidikan.
Pada Oktober tahun 2020, untuk pertama kalinya sekolah yang dikelola oleh para Suster Servarum Spiritus Sancti (SSpS) Flores Bagian Timur ini, mengikuti GSMB, program yang bergengsi di kanca nasional. Dalam program tersebut, setiap peserta didik yang berpartisipasi membayar biaya pendaftaran Rp50.000,-/karya. Setiap peserta didik akan mendapatkan 1 eksemplar buku dan puluahan fasilitas lainnya sebagaimana tercantum dalam Buku Petunjuk Teknis/Juknis GSMB. Pada kesempatan yang pertama, SMPK Virgo Fidelis Maumere mengutus 50 peserta didik untuk menulis puisi dengan tema bebas dengan rincian peserta didik laki-laki berjumlah 20 peserta dan peserta didik perempuan berjumlah 30 peserta. Setelah terdaftar sebagai peserta GSMB Nasional, pada awal bulan November sampai Desember tahun 2020, SMPK Virgo Fidelis Maumere mengikuti proses verifikasi naskah karya, sekaligus mengikuti kompetisi GSMB Nasional bersama ratusan sekolah se-Indonesia.
Pada Februari tahun 2021, SMPK Virgo Fidelis Maumere berhasil menerbitkan buku Antologi Puisi ber-ISBN dengan judul “Laskar Pena Virgo Fidelis” sebagai karya pertama dari peserta didik. SMPK Virgo Fidelis Maumere pun berhasil meraih predikat “Sekolah Aktif Literasi Nasional Tahun 2021”. Selain prestasi tersebut, SMPK Virgo Fidelis juga berhasil mencetak pemenang puisi terbaik se-Indonesia yang terdaftar dalam deretan 10 besar penulis puisi, atas nama Cristina Irma Way. Peserta didik berdarah Papua ini mengaku bangga dan bahagia karena bisa meraih prestasi dengan predikat puisi terbaik.
Pada Januari tahun 2022, SMPK Virgo Fidelis Maumere kembali meraih prestasi sebagai “Sekolah Aktif Literasi Nasional Tahun 2021”. Predikat sekolah aktif literasi nasional ini merupakan apreasi GSMB untuk patrisipasi sekolah dalam mengikuti program Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional. Pada edisi yang kedua ini, SMPK Virgo Fidelis Maumere mengutus 100 peserta didik untuk menulis puisi. Jumlah peserta dua kali lipat dari sebelumnya.
Moses Ria Turus, S.Fil, koordinator GSMB Sekolah menjelaskan bahwa untuk dapat menerbitkan buku membutuhkan proses yang panjang. Proses penerbitan buku dimulai dari perekrutan para penulis (kepala sekolah, para pendidik, dan peserta didik), proses penulisan naskah karya, pengumpulan karya, editing naskah, verifikasi naskah, dan pengiriman naskah. Setelah naskah diterima oleh tim GSMB, maka proses selanjutnya ialah tahap penjurian naskah. Tahap ini merupakan tahap seleksi kompetitif semua naskah karya dari semua sekolah se-Indonesia. Naskah terbaik akan menjadi pemenang dalam kompetisi GSMB Nasional. Proses selanjutnya ialah penerbitan buku ber-ISBN dan percetakan buku. Setelah proses percetakan melalui tim GSMB, buku yang telah dicetak didistribusikan ke sekolah.
Moses juga mengakui bahwa ada tantangan dalam proses perekrutan penulis. Terkadang karena dipengaruhi oleh kurangnya minat peserta didik di bidang sastra, maka para guru koordinator harus berjuang untuk mendorong dan memotivasi peserta didik untuk berani memulai menulis karya sastra, seperti puisi, meskipun dalam bentuk yang sedehana namun bermutu. Belajar untuk menghasilkan karya. “Kita belajar di sekolah tidak hanya belajar untuk mengingat, tetapi juga menulis dan membaca sampai mencipta/menghasilkan karya. Inilah model pembelajaran di abad 21. Gerakan menulis buku merupakan kesempatan bagi anak-anak kita untuk dapat menghasilkan karyanya sendiri”, ungkap Moses.
Kepala SMPK Virgo Fidelis Maumere, Sr. Emilia, Maria Tatiana Erti, SSpS, memberi apresiasi atas prestasi ini. Menurut Sr. Emilia, SSpS, Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) sangat membantu sekolah untuk terus meningkatkan budaya literasi. Dalam pesan singkatnya di grup Whatsapp sekolah, Sr. Emilia menulis: “Proficiat dan sukses untuk prestasi yang sudah diraih. Terima kasih kepada para guru dan anak-anak yang sudah proaktif dalam program menulis buku. Mantap. Lanjutkan!”.
Dalam acara penyerahan hadiah berupa piagam penghargaan dan buku antologi puisi, pada Senin, 31 Januari 2022, Robertus Adi Sarjono Owon, M.Pd, sebagai wakil kepala sekolah urusan kurikulum dan sekaligus koordinator GSMB Sekolah mengungkapkan apresiasi atas prestasi yang telah diraih oleh sekolah, teristimewa untuk 100 peserta didik yang sudah menulis puisi dalam buku antologi puisi “Jejak-jejak Rasa”. “Ini merupakan pencapaian yang luar biasa karena untuk kedua kalinya anak-anak bisa menghasilkan bukunya sendiri dengan jumlah penulis yang lebih banyak lagi. Terus kembangkan budaya literasi”.
Dalam program GSMB Nasional tahun 2021, terdapat tiga pemenang puisi terbaik tingkat SMPK Virgo Fidelis Maumere yang diumumkan oleh tim GSMB Nasional sebagai juri. Juara 1 puisi terbaik diraih oleh Anastasia Dukin Manuk, Juara 2 diraih oleh Christina Chintami Wea, dan Juara 3 diraih oleh Kristoforus D’Magalan Moat Bemu.
Anastasia Dukin Manuk, atau yang akrab disapa Nata adalah peserta didik asal Solor, Flores Timur, yang sekarang duduk di bangku kelas VIII D. Nata mengungkapkan perasaan bahagia dan bangganya karena bisa meraih juara 1. “Saya senang karena bisa meraih juara 1. Saya juga senang karena bisa ikut program menulis buku nasional. Sekarang saya sudah punya buku antologi puisi, yang mana dalam buku ini ada nama saya juga”, ungkap Nata dengan senyumnya yang khas.