Tabur. Bulir.id. Surabaya – Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Jawa Timur mengalami kejadian unik saat mengikuti gelaran Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) untuk Formasi Penjaga Tahanan dan Pemeriksa Keimigrasian, Kanwil Kemenkumham Jawa Timur.
Kejadian unik tersebut adalah dimana para peserta test CPNS dikejutkan dengan hadirnya Pink Soldier ala salah satu drama Korea yang lagi hits Squid Game. Namun bukannya membuat takut para peserta seperti yang terjadi dalam adegan film Squid Game, para tentara berseragam merah muda itu malah mendapatkan tepuk tangan meriah dari para peserta test CPNS yang hadir.
Suasana ala Squid Game, mulai terasa sejak para peserta Sesi II hari ke-12 berada di halaman Gedung Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Adegan diawali dengan sirene berbunyi. Lalu kemudian muncul lima orang Petugas Kanwil Kemenkumham yang sudah berdandan ala pink soldier di Squid Game. Mereka mengenakan kostum berwarna pink lengkap dengan topeng bersimbol persegi, bulat serta segitiga. Mereka juga dilengkapi dengan senjata laras panjang.
Menurut Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono seperti dikitip dari CNN, bahwa pihaknya memang ingin menciptakan suasana yang berbeda dalam seleksi CPNS kali ini.
“Kami ingin membuat peserta lebih rileks dan bahagia,” ujar Krismono, Rabu (20/10).
Squid Game dipilih karena ada kesamaan antara serial asal Korea Selatan itu dengan proses seleksi CPNS. Dalam Squid Game, peserta harus melewati berbagai rintangan dan tantangan dalam beberapa permainan. Orang yang bertahan sampai akhir berhak mendapat hadiah. Sedangkan dalam test CPNS, peserta yang sukses akan diangkat menjadi CPNS Kemenkumham.
Namun Krismono juga menjelaskan bahwa, “Squid Game diikuti orang-orang putus asa, sedangkan seleksi CPNS diikuti masyarakat yang penuh semangat dan optimisme”.
Krismono juga menjelaskan bahwa tujuan dari dibuatnya gimic Squid Game adalah untuk mengendurkan ketegangan dan setres berlebihan kepada para peserta. Persiapan yang dilalui para peserta sebelum mengikuti test membuat mereka mengalami ketegangan dan setres berlebihan. Karena itu kesiapan mental peserta menjadi salah satu faktor yang menentukan dalam mengerjakan soal.
“Kami berharap melalui seleksi ini mendapatkan SDM yang mumpuni secara intelektual dan integritas,” ujarnya.