HARAM DEMI KARAM
(Sesirih Kapur Pagi)
Kami tidak punya uang…
Karena itu, pengabdian ini bukan demi uang…
Tapi demi aspirasi yang terbuang…
Demi suara yang hanya tertampung…
Kami tidak punya uang…
Tapi kami punya ruang…
Ruang untuk berjuang…
Demi tegaknya adil yang terpasung…
Tentangmu ruang :
Bukan seolah vila tempat rehat dalam santai tak berujung…
Bukan seumpama ladang berbatu tempat menanam benih janji-janji yang kosong…
Bukan seperti arena lomba untuk memacu ambisi sepihak yang timpang…
Namun tentang :
Menepati janji…
Memberikan bukti…
Menjahit relasi..
Merawat visi…
Merakyatkan misi….
Sebab uang tidak abadi..
Yang kekal hanyalah tulusnya abdi…
Ruang abdi harus lekat pada haram…
Agar indah tiba di karam…
Merauke, 26/03/2021
*Penulis: Rantho Dannie merupakan alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Ledalero. Beliau sekarang sedang menebarkan benih kebijaksanaan (staf pengajar) salah satu lembaga pendidikan di tanah Merauke-Papua.