Tilik, BULIR.ID – Paskah tahun ini datang lagi. Ini adalah kali kedua, dunia merayakan kemegahan dan kemeriahan paskah secara terbatas dalam bayang-bayang pandemi covid-19.
Namun, tentu saja hal itu tak membuat khidmat Paskah berkurang. Sebab, Paskah tidak selalu diartikan dengan kemeriahan.
Di tengah pandemi, ibadah Paskah bahkan terasa lebih khusyuk, karena acara-acara peribadatan diselenggarakan dalam jumlah umat yang terbatas, bahkan ada juga yang memilih melakukannya di rumah demi menaati protokol kesehatan.
Untuk melengkapi permenungan kita merayakan kebangkitan Kristus, Sang Juru Selamat Umat manusia, berikut redaksi menurunkan sebuah puisi reflektif dari seorang penyair humaniora, Gerard N Bibang berjudul “Paskah 2021”.
Mari simak! Semoga bermanfaat. Melalui puisi ini juga, seluruh jajaran redaksi dan managemen BULIR.ID mengucapkan selamat merayakan Pesta Paskah bagi umat Kristiani di manapun berada.
Semoga kebangkitan Kristus harapan kita diperbaharui dan semangat kita, terutama dalam memerangi pandemi covid-19 semakin dikuatkan. Amin.
“Paskah 2021” oleh Gerard N Bibang*)
Bukan Buntu
Maut terbayang-bayang di 2021
Pandemi masih ada di situ
Bukan lagi jalan buntu lah ia
Paskah pasti terjadi padaku dan padamu, kelak
Meski kita tak tahu harinya
Wahai saudara maut
Taringmu tak kan pernah membuat kami takut
Menganga
Paskah-NYA adalah bangkit-NYA
Semesta terbelalak
Kubur batu itu menganga
Silahkan kau berteriak kubur kosong adalah omong kosong
Dunia berkata:
kubur kosong bukan mitos
Seterang Mentari
Paskah-NYA seterang mentari
IA-lah cahaya abadi
Bangkit dari dunia orang mati
Alelluya in excelsis
Mulia-semulia-mulia bagi-NYA di langit tinggi
Kau dan aku berkelana menuju hidup yang tak mati-mati
***
(gnb:jkt:minggu paskah:4.4.21)
*) Gerard N Bibang adalah dosen sekaligus penyair kelahiran Manggarai, Flores NTT. Ia adalah penyair yang menahbiskan dirinya sebagai petani humaniora. Gerard saat ini berdomisili di Jakarta.