Filsafat terutama berhubungan dengan dunia obyektif, namun mistisisme adalah pengalaman subjektif dari hubungan manusia dengan Tuhan yang berusaha untuk mengurangi rasa keterasingan dan pemisahan dari Tuhan.
Tujuan dari mistik adalah untuk menjadi satu dengan Tuhan atau mendekatkan diri dengan Tuhan dengan mengurangi Ego dalam proses meditasi melepaskan semua perhatian dan keinginan material. Kaum mistik cenderung menghabiskan lebih banyak waktu untuk memikirkan celah antara pikiran daripada pikiran itu sendiri. Di celah antara pikiran itulah Ego lenyap dan kita menjadi satu. Di dalam celah antara pikiran inilah kita mendapatkan pencerahan dan wahyu dan pemahaman kita tentang tempat kita dalam kenyataan.
Ada garis di mana baik filsafat dan mistisisme tumpang tindih tetapi wahyu mistik adalah hadiah dari Tuhan. Tidak ada dua mistik yang memiliki pengalaman yang sama, setiap wahyu mistik (atau momen pencerahan) adalah sesi pengajaran satu lawan satu dari Tuhan sendiri dan melanjutkan tahap pertumbuhan spiritual berikutnya.
Mistik kadang-kadang disebut sebagai “hal-hal yang tidak masuk akal dari Tuhan,” memiliki latar belakang dan pengalaman hidup yang sangat beragam, mereka cenderung tidak menyukai agama yang terorganisir, melihatnya sebagai tidak lebih dari alat pemula untuk spiritualitas tetapi terlepas dari keragaman pengalaman mereka.
Seorang mistikus mungkin berkata bahwa “Tuhan ada di dalam kita dan kita ada di dalam Tuhan,” dan mistikus lainnya akan segera setuju mengetahui kebenaran intuitif ini di dalam hati mereka. Filsuf konserfatif akan menolak hal ini sebagai tidak masuk akal, tetapi jika dijelaskan dalam istilah yang lebih material yaitu kita semua adalah bagian dari keseluruhan yang jauh lebih besar yang saling berhubungan seperti ekosistem kehidupan di bumi maka akan segera mengklasifikasikan kita sebagai panteis. Intinya adalah bahwa ikan tidak terpisah dari samudra tempat ia berenang karena ia sepenuhnya diserap oleh air yang mengalir di sekitarnya dan melaluinya. Itu adalah gumpalan materi biologis yang tergantung di lautan pemberi kehidupan. Manusia itu persis sama, kita hanyalah tatanan materi yang bergerak melalui roh atau kesadaran akan Tuhan. Dari sanalah semua perasaan berasal. Kita ada di dalam Tuhan dan Tuhan ada di dalam kita. Kita semua adalah satu hal.
Secara garis besar, ada dua jalan menuju persatuan yang lebih besar dengan Tuhan, keduanya melibatkan pengalaman dan ekspresi kasih Tuhan. Cinta untuk kemanusiaan, cinta untuk hidup dan tindakan mencintai semuanya sama dengan mencintai Tuhan. Untuk menjadi seorang mistik pertama-tama Anda harus mencintai, jika Anda mencintai Tuhan maka Anda menjadi semakin terikat erat dengan Tuhan yang mendorong pertumbuhan roh di dalam diri Anda. Lapisan demi lapisan ego mencair dengan membawa ilusi pemisahan dari Tuhan membuat kita semua satu. Perbuatan baik yang lahir dari cinta juga membawa hasil yang baik. Jalan lainnya adalah masuk ke dalam, introspeksi, doa dan meditasi ketika difokuskan pada Tuhan dan sifat ilahi-Nya adalah untuk memajukan pemahaman spiritual dan pertumbuhan jiwa Anda.